REPUBLIKA.CO.ID, SENDAI - Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyoroti pentingnya penerapan gizi seimbang dan konsumsi pangan yang aman dalam kehidupan sehari-hari. Pesan ini disampaikan dalam sesi diskusi dan ceramah bersama komunitas Diaspora Indonesia Sendai di Jepang.
Diskusi ini digelar secara hybrid pada Sabtu (19/3/2025), bertempat di Meeting Room A, International House Sanjo, Sendai. Kegiatan ini dihadiri secara luring oleh 20 peserta yang antusias mengikuti pemaparan materi.
Kegiatan ini merupakan implementasi dari hibah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tim Dosen UMJ. Tim ini ketuai oleh Rosyanne Kushargina. Anggotanya terdiri dari Walliyana Kusumaningati, Nunung Cipta Dainy dari Program Studi Sarjana Gizi Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK), dan Mustakim dari Program Studi Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Hibah ini merupakan hibah PkM Internasional Riset Muhammadiyah (RisetMu) Batch VII Tahun 2024 dari Majelis Diklitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Mitra kegiatan ini adalah warga Diaspora Indonesia yang berada dalam Komunitas Muslim Indonesia Sendai (KMIS) Jepang.
Kegiatan PkM ini dipandu oleh Nunung Cipta Dainy. Nunung juga melakukan penjajakan kerja sama dengan KMIS dan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di Sendai, Jepang. Ia berharap kerjasama ini dapat selaras dengan caturdarma perguruan tinggi. Kerja sama meliputi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional.
“Kerja sama ini merupakan wadah dakwah bagi warga Muhammadiyah yang tinggal di Jepang, sekaligus berkontribusi memperkenalkan konsep Islam Berkemajuan kepada masyarakat Jepang,” ujarnya.
Ketua KMIS Jepang Kemal Aziez menyampakian dukungannya terhadap kegiatan edukasi gizi ini. “Informasi gizi seperti ini sangat penting, terutama bagi keluarga baru yang akan tinggal di Jepang,” ujar Kemal.
Dua Narasumber Utama
Kegiatan ceramah dan diskusi dimoderatori oleh Mustakim yang menghadirkan dua narasumber utama. Materi pertama disampaikan oleh Rosyanne Kushargina. Rosyanne menegaskan tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang dalam keluarga, serta keselarasan antara pedoman gizi di Jepang dan Indonesia yang sama-sama merujuk pada standar WHO.
Narasumber kedua adalah Walliyana yang menyampaikan prinsip-prinsip keamanan pangan di rumah tangga dan pentingnya memperhatikan aspek pangan halal bagi muslim yang tinggal di Jepang.