Senin 21 Apr 2025 06:22 WIB

Ada Matahari Kembar di Pemerintahan? KH Ma'ruf Amin Membantah

Hanya jenguk-jenguk. Kenapa? Karena harus dihilangkan sekatnya, dendamnya hati.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Presiden ke-13 RI KH Ma'ruf Amin usai menghadiri acara halal bihalal di rumah dinas Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Ahad (20/4/2025) malam WIB.
Foto: Republika/Muhammad Noor Alfian Choir
Wakil Presiden ke-13 RI KH Ma'ruf Amin usai menghadiri acara halal bihalal di rumah dinas Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Ahad (20/4/2025) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) ke-13 RI sekaligus Ketua Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Ma'ruf Amin ikut merespons isu matahari kembar di pemerintahan, usai sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih bersilaturahim ke kediaman Presiden ke-7 RI Jokowi di Kota Solo. Menurut dia, kegiatan menteri itu hanya bagian silaturahim semata.

"Saya kira itu bagian dari harus diartikan sebagai dari silaturahim. Dengan bekas presiden, dengan bekas wakil presiden, dengan yang lain-lain juga," kata Ma'ruf usai menghadiri acara halal bihalal di kediaman pribadi Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Ahad (20/4/2025) malam WIB.

Baca Juga

Ditanya apakah kunjungan para menteri tersebut berpotensi menjadi ancaman bagi pemerintah Prabowo Subianto, Ma'ruf tidak menjawab gamblang. Pasalnya, ia sempat menjelaskan, inti dari silaturahim adalah membersihkan hati. "Ya kalau hatinya bersih semua, tidak ada ancaman. Hatinya kan bersih dulu," katanya.

"Tapi tidak jangan hanya formalistik. Hanya jenguk-jenguk. Kenapa? Karena harus dihilangkan sekatnya, permusuhannya, dendamnya hati. Dari mana itu? Hatinya.

Jadi yang harus diperbaiki dalam silaturahim itu membersihkan kembali hatinya. Karena kalau hatinya tidak baik itu perilakunya tidak baik," kata Ma'ruf menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement