Sabtu 19 Apr 2025 15:04 WIB

Satu Orang Meninggal Dunia dalam Aksi Protes terhadap KFC di Pakistan

Pengunjuk rasa yang marah mengklaim, KFC simbol AS dan sekutunya, Israel.

Polisi di Pakistan telah melakukan puluhan penangkapan menyusul serangkaian protes yang menargetkan cabang KFC di seluruh negeri. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/FAZRY ISMAIL
Polisi di Pakistan telah melakukan puluhan penangkapan menyusul serangkaian protes yang menargetkan cabang KFC di seluruh negeri. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Polisi di Pakistan telah melakukan puluhan penangkapan menyusul serangkaian protes yang menargetkan cabang KFC di seluruh negeri. Aksi protes telah menyebabkan satu orang tewas.

Para pengunjuk rasa, yang marah terhadap perang di Gaza, telah mendesak pemboikotan jaringan restoran itu, dengan mengklaim bahwa KFC adalah simbol Amerika Serikat dan sekutunya, Israel. Menteri Dalam Negeri Pakistan Talal Chaudhry mengatakan kepada BBC, setidaknya 20 upaya serangan terhadap gerai KFC telah tercatat di seluruh negeri dalam sepekan terakhir.

Baca Juga

Video di media sosial menunjukkan massa bersenjatakan batang besi memasuki gerai KFC dan mengancam akan membakarnya sebelum polisi tiba untuk menangkap para pengunjuk rasa. Di Karachi, di mana dua toko dibakar. Sebuah video di media sosial menunjukkan seorang pria berteriak, "Mereka membeli peluru dengan uang hasil jerih payah kalian".

Mengecam kekerasan itu, Chaudhry mengatakan, sebagian besar vendor KFC di sana adalah orang Pakistan dan "keuntungannya masuk ke kantong orang Pakistan".

Seorang polisi mengonfirmasi kepada BBC News bahwa pria yang tewas, Asif Nawaz yang berusia 45 tahun. Ia adalah seorang staf di KFC yang ditembak dalam salah satu aksi protes di kota Sheikhupura, di pinggiran Lahore, pada 14 April lalu.

Petugas Polisi Daerah Sheikhupura Athar Ismail mengatakan Nawaz sedang bekerja di dapur saat itu, dan bahunya tertembak peluru yang ditembakkan dari pistol sejauh lebih dari 100 kaki. Ia mengatakan kepada BBC News bahwa pelaku utama masih buron, tetapi sejauh ini polisi telah menangkap 40 orang.

Peluru yang ditembakkan dari jarak tersebut biasanya tidak berakibat fatal, tetapi hasil otopsi menemukan bahwa setelah mengenai bahunya, peluru tersebut bergerak ke arah dadanya. Ismail mengatakan kepada BBC News sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Nawaz adalah target yang dituju dan penembakan tersebut mungkin tidak disengaja.

Di seluruh Pakistan, tokoh-tokoh berpengaruh telah mengutuk perang di Gaza. Partai Islam, Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) telah menyerukan protes terhadap Israel dan AS, tetapi membantah terlibat dalam serangan terhadap KFC.

Ulama Sunni paling berpengaruh di Pakistan, Mufti Taqi Usmani, telah mendorong pemboikotan produk yang dianggap terkait dengan perang di Gaza itu. Namun, keduanya mendesak para pengunjuk rasa untuk menghindari penggunaan kekerasan.

Usmani mengatakan dalam sambutannya di Konferensi Nasional Palestina pada Kamis (17/4/2025), bahwa meskipun penting untuk memboikot produk dan perusahaan dari atau yang terkait dengan Israel, Islam "bukanlah agama yang mendorong untuk menyakiti orang lain" dan mengatakan dilarang untuk "melempar batu atau membahayakan nyawa siapa pun".

"Jadi, lanjutkan protes dan boikot Anda, tetapi lakukan dengan cara yang damai. Tidak boleh ada unsur kekerasan atau perilaku yang tidak damai," katanya.

Juru bicara TLP Rehan Mohsin Khan mengatakan kelompok itu "telah mendesak umat Islam untuk memboikot produk Israel, tetapi tidak menyerukan protes di depan gerai KFC".

KFC dan perusahaan induknya Yum Brands belum menanggapi permintaan komentar BBC.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement