REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menggelar pertemuan dengan Menhan Brunei Darussalam Dato Paduka Seri Awang Haji bin Haji Mohd Yussof di Bandar Seri Begawan, Selasa (15/4/2025). Dalam kesempatan itu, Sjafrie berdiskusi tentang isu kawasan dan memaparkan rencana pengembangan kekuatan hingga 500 batalyon.
Kepala Biro Infohan Setjen Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen Frega Wenas menjelaskan, niatan membentuk 500 batalyon teritorial tidak dilakukan dalam waktu dekat. "Memang untuk 500 batalion itu tidak mungkin dalam waktu singkat. Waktu untuk membentuk satu batalyon itu kan butuh proses," kata Frega dalam diskusi daring bertema 'Kamu Bertanya, Kemhan Menjawab' yang diadakan ISDS di Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Menurut dia, Kemenhan saat ini, masih fokus pada pembangunan 100 batalyon teritorial pembangunan untuk pengembangan kekuatan pertahanan. Frega menyebut, pembentukan ratusan batalyon teritorial itu bukan dengan cara mendirikan satuan baru, melainkan menggabungkan sejumlah kompi yang terpisah.
Dia menjelaskan, batalion yang dibangun uga difokuskan untuk mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan. "Jadi selain batalion yang memiliki kemampuan infanteri untuk bertempur, ada juga kompi-kompi yang memang bisa mendukung pembangunan di wilayah, dalam fungsi konstruksi pembangunan zeni, kemudian dari konteks kesehatan, dan juga dalam konteks pertanian," ucap Frega.