Selasa 15 Apr 2025 10:09 WIB

Tak Harus Mulai dari Nol, RPL Prodi SI UNM Akui Kompetensi Profesionalmu

Melalui RPL, UNM mengakui bahwa belajar tidak selalu terjadi di ruang kelas.

UNM memberikan kesempatan bagi para profesional untuk melanjutkan studi tanpa harus mengulang pembelajaran dari awal.
Foto: unm
UNM memberikan kesempatan bagi para profesional untuk melanjutkan studi tanpa harus mengulang pembelajaran dari awal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Universitas Nusa Mandiri (UNM)  terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang adaptif, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Salah satu inovasi yang kini diterapkan oleh Program Studi Sistem Informasi (Prodi SI UNM) adalah Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Program ini memberikan kesempatan bagi para profesional untuk melanjutkan studi tanpa harus mengulang pembelajaran dari awal.

Program RPL ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang telah memiliki pengalaman kerja, sertifikasi, atau pelatihan di bidang teknologi dan informasi. Melalui skema ini, kompetensi yang sudah dimiliki akan diakui sebagai bagian dari capaian pembelajaran, sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan studi dengan lebih efisien dan tepat sasaran.

Ketua Prodi SI UNM Sukmawati Anggraeni Putri mengatakan RPL merupakan strategi konkret yang mendukung misi kampus sebagai pusat pembelajaran digital dan bisnis yang membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat. Masyarakat bisa meningkatkan jenjang pendidikan tanpa harus meninggalkan dunia kerja.

“Melalui RPL, kami mengakui bahwa belajar tidak selalu terjadi di ruang kelas. Pengalaman kerja, pelatihan profesional, hingga portofolio digital bisa menjadi bukti bahwa seseorang sudah menguasai kompetensi tertentu. Inilah mengapa RPL menjadi solusi cerdas bagi para profesional untuk kuliah tanpa harus mulai dari nol,” jelasnya dalam rilis yang diterima, Selasa (15/4/2025).

Sebagai Kampus Digital Bisnis, ungkapnya, Universitas Nusa Mandiri telah menyiapkan infrastruktur pembelajaran yang fleksibel dan berbasis teknologi. UNM memiliki Learning Management System (LMS), sistem informasi akademik terpadu, hingga platform digital untuk pengajuan dan penilaian RPL.

“Proses pengajuan RPL di Prodi SI UNM dilakukan melalui asesmen dokumen, wawancara, serta uji portofolio yang dilaksanakan secara transparan dan terstruktur. Setelah dinyatakan layak, mahasiswa akan memperoleh pengakuan mata kuliah tertentu yang sesuai dengan hasil rekognisi,” ucap dia.

Ia menegaskan bahwa ini sangat diminati oleh kalangan profesional muda, pegawai sektor TI, wirausaha digital, hingga lulusan D3 yang ingin melanjutkan pendidikan S1 namun memiliki keterbatasan waktu dan fleksibilitas.

“Kami ingin memastikan bahwa siapa pun yang memiliki kompetensi dan motivasi tinggi untuk belajar bisa mendapatkan akses pendidikan berkualitas di UNM. RPL adalah bentuk nyata bahwa kami menghargai pengalaman hidup dan kerja sebagai bagian dari proses akademik,” ujarnya.

Ia menambahkan dengan diterapkannya program RPL, Prodi SI UNM semakin memperkuat perannya sebagai prodi yang tidak hanya unggul dalam bidang teknologi informasi, tetapi juga inklusif, adaptif, dan responsif terhadap dinamika dunia kerja.

“Program ini menjadi bagian dari strategi besar UNM dalam mencetak lulusan digital yang berdaya saing global, tanpa meninggalkan esensi pengalaman profesional yang telah dimiliki sebelumnya,” ucap Sukma..

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement