Sabtu 12 Apr 2025 13:20 WIB

Erdogan: Turki tak Akan Biarkan Israel Mengacak-acak Suriah

Suriah adukan serangan-serangan Israel ke Dewan Keamanan PBB.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato pada pembukaan Forum Diplomasi Antalya (ADF 2025) di Antalya, Turki, 11 April 2025.
Foto: Kantor Kepresidenan Turki via EPA-EFE
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato pada pembukaan Forum Diplomasi Antalya (ADF 2025) di Antalya, Turki, 11 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya tidak akan membiarkan Suriah mengalami destabilisasi. Ini ia sampaikan menanggapi serangan terus menerus Israel ke wilayah Suriah sejak tumbangnya Bashar Al-Assad.

Erogan menekankan bahwa keamanan dan stabilitas Suriah merupakan bagian integral dari keamanan dan stabilitas Turki. Berbicara pada pembukaan Forum Diplomasi Antalya pada Jumat. Ia menambahkan bahwa mengenai integritas wilayah Suriah, ia setuju dengan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, percaya bahwa serangan Israel terhadap Suriah dan Lebanon melemahkan perjuangan kawasan melawan ISIS.

Baca Juga

Merujuk Aljazirah Arabia, Erdogan menekankan bahwa peluang yang diberikan setelah jatuhnya rezim Assad pada 8 Desember untuk membangun perdamaian abadi di Suriah dan kawasan tidak boleh disia-siakan.

Dia mengatakan bahwa Israel “berusaha melemahkan revolusi 8 Desember dengan mengobarkan perpecahan etnis dan agama di Suriah dan menghasut kelompok minoritas di negara tersebut untuk menentang pemerintah.”

“Kami tidak akan membiarkan Suriah terseret ke dalam siklus ketidakstabilan baru,” tambahnya, sambil menekankan bahwa “rakyat Suriah sudah lelah dengan penderitaan, penindasan, dan perang.”

Di sela-sela forum tersebut, Erdogan bertemu dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa. Kepresidenan Turki melaporkan bahwa Erdogan menekankan dalam pertemuan tersebut bahwa dia tidak akan membiarkan kekacauan terjadi di Suriah.

photo
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa berjabat di sela Forum Diplomasi Antalya (ADF 2025) di Antalya, Turki, 11 April 2025. - (Kantor Kepresidenan Turki via EPA-EFE)

Dia menunjukkan bahwa tahun-tahun mendatang akan menyaksikan stabilitas, kemakmuran, dan perdamaian di Suriah. Erdogan juga menekankan bahwa Turki akan melanjutkan upaya diplomatiknya untuk mencabut sanksi internasional yang dikenakan terhadap Suriah.

Al-Sharaa tiba di Turki pada hari Jumat untuk berpartisipasi dalam forum tersebut. Ini merupakan kunjungan keduanya ke negara tersebut sejak menjabat. Dia sebelumnya mengunjungi ibu kota, Ankara, pada awal Februari, di mana dia bertemu dengan Presiden Turki Erdogan.

Pada Kamis, Suriah menyatakan di hadapan Dewan Keamanan PBB penolakannya terhadap campur tangan Israel dalam urusan dalam negerinya dan upayanya untuk mencuri sumber daya airnya.

Utusan Suriah untuk PBB, Qusay Dahhak, mengatakan pada sesi dewan mengenai Suriah, “Damaskus menegaskan kembali haknya yang tak tergoyahkan untuk memperluas kedaulatannya atas seluruh wilayahnya dan menolak semua upaya Israel untuk mencampuri urusan dalam negerinya.”

Delegasi Suriah meminta Dewan Keamanan untuk “mengutuk serangan Israel dan mengambil tindakan segera dan tegas untuk memaksa Israel segera menghentikan agresinya.”

photo
Puing-puing yang berserakan di lokasi serangan Israel di pangkalan udara militer dekat Hama, Suriah, Kamis, 3 April 2025. Serangan itu disebut sebagai peringatan bagi Turki. - (Ap Photo)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement