Kamis 10 Apr 2025 17:32 WIB

KemenPPPA : Perempuan Masa Kini Lestarikan Nilai Luhur Bangsa

KemenPPPA tekankan peran perempuan kembalikan nilai luhur budaya.

Pemberdayaan perempuan menjadi pengusaha digital (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Pemberdayaan perempuan menjadi pengusaha digital (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menekankan pentingnya peran perempuan dalam mengembalikan nilai-nilai luhur budaya Indonesia yang kini tergerus perkembangan zaman.

"Nilai-nilai budaya Indonesia, nilai-nilai budaya Nusantara yang sekarang agak tergerus. Nah bagaimana peran perempuan, peran ibu, untuk mengembalikan lagi (nilai-nilai luhur budaya Indonesia)," kata Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Wilayah III Kementerian PPPA Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati dalam konferensi pers peringatan Hari Kartini 2025 di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Menurut dia, perempuan termasuk perempuan gen Z harus berperan aktif dalam mengembalikan dan memelihara nilai-nilai luhur budaya Indonesia supaya tetap lestari.

Pihaknya pun menyambut baik upaya Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang menghadirkan program 1.000 profesi perempuan pada peringatan Hari Kartini pada 21 April 2025.

"Dalam kaitannya dengan AstaCita ini, kami dari Kementerian PPPA tentunya mendukung acara ini. Kita lihat betapa banyaknya profesi yang dapat dijalankan oleh perempuan. Jadi kalau kita tarik garis terhadap tokoh Kartini, pada saat itu kita belum mengenal, tetapi justru kita mengenal perjalanan beliau melalui surat-suratnya," kata Dewa Ayu Laksmiadi.

Kongres Wanita Indonesia (Kowani) mengadakan acara peringatan Hari Kartini yang acara puncaknya akan digelar di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, pada Senin (21/4) secara luring dan daring.

Acara tersebut menghadirkan program 1.000 profesi perempuan dan gen Z, yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mengapresiasi beragam profesi perempuan dan gen Z, mendorong literasi karier, teknologi, dan kepemimpinan berkelanjutan, membuka ruang kerja dan peluang ekonomi bagi perempuan, serta mengukuhkan posisi perempuan sebagai motor transformasi sosial, ekonomi, budaya, dan diplomasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement