Senin 07 Apr 2025 15:36 WIB

Dishub Jakarta Sebut tak Ada Puncak Arus Balik Ekstrem ke Jakarta, Begini Datanya

Pemerintah pusat memperpanjang WFA untuk ASN hingga Selasa.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Para pemudik tiba menggunakan bus-bus AKAP di Terminal Kalideres, Jakarta, Ahad (6/4/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Para pemudik tiba menggunakan bus-bus AKAP di Terminal Kalideres, Jakarta, Ahad (6/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta menyebut arus balik pada momen Lebaran 1446 H terdistribusi dengan baik. Hal itu dinilai dampak pemberlakuan kebijakan work from anywhere (WFA) yang diterapkan oleh pemerintah.

Kepala Dishub Provinsi Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pemerintah pusat telah memperpanjang kebijakan WFA untuk para aparatur sipil negara (ASN) hingga Selasa (8/4/2025). Ia menilai, adanya kebijakan itu membuat para ASN tidak kembali ke Jakarta saat puncak arus mudik.

Baca Juga

"Ya memang alhamdulillah, pemerintah mengumumkan ada perpanjangan untuk WFA pada tanggal 8 April besok. Artinya untuk puncak arus mudik dan arus balik ini terdistribusi normal," kata dia di Jakarta, Senin (7/4/2025).

Ia mencontohkan, pada momen puncak arus mudik 28 Maret 2025, terjadi terjadi penurunan penumpang yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan sebesar 0,4 persen dibanding 2024. Hal itu menunjukkan tidak ada puncak arus mudik yang ekstrem, lantaran para pemudik terdistribusi sejak 22-23 Maret 2025 karena ada kebijakan WFA sejak 24 Maret 2025.

Hal serupa juga terjadi pada momen arus balik ke Jakarta. Syafrin menyebutkan, pada puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada 5 April 2025, jumlah penumpang yang datang ke Terminal Kampung Rambutan mengalami penurunan sebesar 22 persen dibandingkan pada 2024.

"Artinya masyarakat tidak ada puncak balik ekstrem. Mereka memilih waktu, ada waktu tanggal 8 libur mundur, jadi hari ini tanggal 7 baliknya," kata dia.

Menurut Syafrin, kebijakan pemerintah untuk menerapkan WFA itu terbukti berhasil dalam mengurai kepadatan arus lalu lintas pada momen arus mudik dan arus balik. Alhasil, tidak terjadi puncak arus mudik dan arus balik yang ekstrem pada lebaran kali ini.

"Karena memang tujuan pemerintah menambahkan waktu WFA adalah terdistribusi normal orang balik tidak ada puncak ekstrem di layanan angkutan lebaran tahun ini," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan Yulza Ramadhoni mengungkapkan, sejak 1 hingga 7 April, tercatat ada 38.550 penumpang yang telah tiba di terminal ini dengan menggunakan 1.993 unit bus.

"Jika dibanding tahun lalu masih lebih rendah karena jumlahnya mencapai 33.961 penumpang dengan menggunakan 2.562 armada," kata Yulza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement