Sabtu 22 Mar 2025 15:31 WIB

Indonesia Emas 2045, Bappenas: Presiden Prabowo Sedang Buat Sejarah

Indonesia emas 2045 merupakan puncak bonus demografi.

Presiden Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ustaz Adi Hidayat (kedua kiri) menghadiri buka puasa bersama Kabinet Merah Putih di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025). Presiden Prabowo Subianto menggelar buka puasa bersama jajaran Kabinet Merah Putih usai memimpin sidang kabinet paripurna.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ustaz Adi Hidayat (kedua kiri) menghadiri buka puasa bersama Kabinet Merah Putih di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025). Presiden Prabowo Subianto menggelar buka puasa bersama jajaran Kabinet Merah Putih usai memimpin sidang kabinet paripurna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy mengatakan Presiden Prabowo Subianto sedang meletakkan dasar-dasar Indonesia Emas tahun 2045, salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Terus terang saja, kita ini sedang membuat sejarah. Presiden Prabowo mengajak kita membangun sejarah untuk meletakkan dasar-dasar Indonesia Emas tahun 2045,” ucapnya di Pendopo Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Sabtu.

Baca Juga

Ada pepatah, kalau kita ingin membangun institusi yang bertahan hanya beberapa bulan, tanamlah padi yang umurnya hanya bulanan. Kalau kita ingin membangun institusi sampai puluhan tahun, tanamlah pohon. Kalau kita ingin membangun institusi sampai ratusan tahun, didiklah orang, bangunlah orang, dan kita sekarang sedang membangun orang, membangun sumber daya modal manusia untuk menyambut Indonesia 2045, ujar Presiden.

Salah satu upaya penting dalam membangun manusia adalah memberikan makan bergizi.

Saat menjadi mahasiswa, ujar dia, sering terdengar ungkapkan tell me what you eat and I will tell you who you are. Ungkapan ini menunjukkan bahwa postur tubuh, kecerdasan, serta kemampuan fisik dan otak turut dipengaruhi dari makanan yang dikonsumsi.

Menurut Kepala Bappenas, memberikan makan bergizi harus didahulukan sebelum mendidik dan mengarahkan anak-anak.

“Sebelum kita mendidik anak-anak kita, sebelum menyehatkan anak-anak kita, sebelum kita mengarahkan anak-anak kita untuk jadi apa ini dan itu, berilah makan bergizi yang cukup,” kata Rachmat.

Berdasarkan penelitian terbaru yang ia baca, disebutkan makanan mempengaruhi kecantikan dari wajah manusia. Menteri PPN menilai, perubahan penampilan orang Jepang dan kelompok masyarakat tertentu menjadi lebih baik adalah bukti nyata pengaruh makanan.

Riset lain yang dikemukakan seorang Guru Besar di Universitas Indonesia mencatatkan makanan berpengaruh terhadap perilaku manusia.

“Jadi, jangan-jangan manusia baik atau buruk ada hubungan dengan manusia dengan makanan yang kita makan,” ungkap dia.

Rachmat Pambudy menekankan, bahwa memberi makan orang lapar kepada anak-anak, generasi muda, dan ibu hamil itu pekerjaan mulia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement