REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan dukacita atas meninggalnya enam jamaah umrah Indonesia dalam kecelakaan bus Wadi Qudeid, 150 kilometer dari Jeddah, pada Kamis (20/3/2025). Sebanyak tiga WNI lainnya turut mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
"Kementerian Luar Negeri turut menyampaikan dukacita atas wafatnya enam jamaah umrah Indonesia dan akan terus membantu penanganan korban luka," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/3/2025).
KJRI Jeddah telah memperoleh data WNI yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.
Korban meninggal dunia:
1. Sumarsih Djarudin (44 tahun)
2. Audrya Malika Adam (16 tahun)
3. Eny Soedarwati (49 tahun)
4. Dian Novita (38 tahun)
5. Areline Nawallya Adam (22 tahun)
6. Dawam Mahmud (48 tahun)
Korban luka dan dirawat:
1. Fabian R Respati (14 tahun), mengalami luka bakar serius dan dirawat di RS King Abdul Aziz Mahjar
2. Ahsantudhonni Ghozali (55 tahun), mengalami retak tulang dan dirawat di RS Khulais
3. Muhammad Alawi (22 tahun), mengalami retak tulang dan dirawat di RS Obhur Jeddah
Dalam keterangan tertulisnya, Judha Nugraha mengungkapkan, KJRI Jeddah menerima informasi terkait kecelakaan bus yang membawa rombongan umrah WNI pada Kamis sekitar pukul 13:30 waktu setempat. Kecalakaan terjadi di Wadi Qudeid, berjarak sekitar 150 kilometer dari Jeddah. Informasi sementara, bus mengalami tabrakan yang menyebabkan bus terbalik dan terbakar.
"KJRI Jeddah segera mengirimkan Tim Pelindungan WNI ke lokasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat, Rumah Sakit, Tour Leader, Perwakilan Kementerian Haji, Muassasah dan Perusahaan Bus serta memastikan kondisi korban," kata Judha.
Menurut informasi awal yang diperoleh Judha, terdapat 20 korban WNI dalam kecelakaan tersebut. Sebanyak enam di antaranya meninggal dunia. Sementara korban luka segera menjalani perawatan di rumah sakit.
Kementerian Luar Negeri saat ini tengah berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan Agensi Umroh yang memberangkatkan para jamaah guna mendapatkan data lengkap para WNI dan keluarga di Indonesia. Kemlu juga telah memberitahukan peristiwa ini kepada pihak keluarga.