REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menyoroti kekalahan tim nasional sepak bola Indonesia di laga kualifikasi Piala Dunia 2026. Hal ini ia sampaikan dalam pidato pembukaan Sidang Kabinet Paripurna yang diikuti seratusan pejabat, menteri dan wakil menteri, hingga kepala badan.
Presiden membuka pidato dengan mengakan pemerintah melihat kondisi nyata dalam 10 hari terakhir sebelum Lebaran. Sidang kabinet terakhir, kata Kepala Negara, dilakukan Januari lalu. Sejak saat itu, Prabowo mengeklaim banyak hal yang sudah pemerintah lakukan. Atas hal itu, Presiden berterimakasih kepada para bawahannya.
Presiden kemudian memaklumi, bahwa sebagai kabinet baru, dilantik Oktober, perlu melakukan banyak penyesuaian. "Saya rasakan ada kerjasama yang baik dan cepat, yang sangat intensif dan sungguh-sungguh," kata Presiden.
Prabowo kemudian menekankan, bahwa pemerintah bergerak sebagai satu tim. Ia tegaskan, tidak mungkin ada keberhasilan tanpa kerjasama tim yang baik. Di sinilah kemudian Presiden menyoroti pertandingan timnas Kamis sore kemarin. Presiden membukanya dengan ucapan prihatin. "Mungkin kita masih prihatin, timnas sepakbola kita belum berhasil," kata Prabowo. Ia lanjutkan, " Tapi kita yakin, pasti akan lebih baik di saat saat yang akan datang!"
Para peserta sidang kabinet paripurna bertepuk tangan menanggapi pidato presiden itu. Prabowo lalu menyamakan kondisi di timnas dengan kondisi di pemerintahan. "Ini juga tim baru, pelatih baru, tim teknis baru."
Terlepas dari hasil buruk kebobolan lima gol dan hanya memasukkan satu gol dari Australia, Presiden optimistis timnas sepakbola Indonesia akan mencapai hal yang baik di masa datang. Ia lalu menyitir, sepakbola adalah sesuatu yang amat penting bagi rakyat Indonesia. Terutama dalam hal pandangan dari bangsa asing.
"Karena rakyat kita merasakan,menggambarkan tekad dan semangat kita. Indonesia tidak boleh dianggap remeh oleh bangsa lain di dunia, termasuk di olah raga," kata Presiden dengan tegas.