Jumat 21 Mar 2025 06:00 WIB

Diskriminasi Masih Terjadi, Perlu Kolaborasi Program Pemberdayaan Perempuan.

Di tengah isu diskriminasi perempuan, Unicharm ajak generasi muda menggali potensi.

 Bincang-bincang daring memperingati Hari Perempuan Internasional 2025 bertema United in Uniqueness: Dukung Potensi Perempuan Indonesia Bersama Unicharm.
Foto: Republika.co.id
Bincang-bincang daring memperingati Hari Perempuan Internasional 2025 bertema United in Uniqueness: Dukung Potensi Perempuan Indonesia Bersama Unicharm.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bincang-bincang daring memperingati Hari Perempuan Internasional 2025 mengusung tema "United in Uniqueness: Dukung Potensi Perempuan Indonesia Bersama Unicharm." Di tengah masih banyaknya isu diskriminasi dan ketidaksetaraan terhadap perempuan, Unicharm berharap, dapat memotivasi para perempuan khususnya generasi muda untuk terus menggali potensinya yang tak terbatas.

Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret untuk merayakan pencapaian perempuan di seluruh dunia dan berfokus pada isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Tema tahun ini adalah "#AccelerateAction" yang menekankan pentingnya mengambil langkah cepat dan tegas untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Baca Juga

Perempuan memiliki peran penting dalam masyarakat. Perempuan merupakan bagian dari tulang punggung keluarga dan berkontribusi dalam pertumbuhan serta perkembangan masyarakat. Namun, diskriminasi terhadap perempuan masih terjadi hingga saat ini.

Kabid Pengarusutamaan Gender (PUG) Dinas Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Anak (PPPA) Kabupaten Karawang, Siti Komarianingsih mengatakan, dibutuhkan kemitraan antara pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat sipil untuk mendukung program pemberdayaan perempuan. Jika kolaborasi tersebut bisa dilakukan, perempuan akan berdaya, dan mereka akan memiliki kondisi ekonomi yang stabil.

Dengan begitu, kaum perempuan dapat berkontribusi dalam perekonomian baik di keluarga maupun di masyarakat. "Ditambah lagi, dengan memiliki wawasan yang luas maka perempuan dapat lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan berkontribusi dalam memecahkan masalah di berbagai bidang," ujar Siti dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Psikolog Lalu Ayoe Sutomo menyampaikan, generasi muda dapat turut berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan. Menurut dia, generasi muda juga memiliki peran penting dalam mempromosikan pemberdayaan perempuan, yang bisa dimulai dari diri sendiri.

"Beberapa hal yang bisa dilakukan diantaranya adalah dengan meningkatkan self awareness, menempuh pendidikan formal maupun informal setinggi mungkin, aktif di organisasi maupun kegiatan volunteer untuk menambah wawasan dan pengalaman, menemukan role model yang bisa dijadikan sosok panutan, serta terus mencari tantangan dan peluang baru agar dapat terus berkembang," ucap Ayoe.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement