Rabu 19 Mar 2025 11:50 WIB

Jaksa Agung Akui Pernah Diancam Militer dan Gedung Kejagung akan Dihancurkan

Burhanuddin menyebut si pengancam ingin menghancurkan Gedung Kejagung.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Mas Alamil Huda
Jaksa Agung ST Burhanuddin mengakui mendapat banyak tekanan dalam upaya penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi.
Foto: istimewa/doc humas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Agung ST Burhanuddin mengakui mendapat banyak tekanan dalam upaya penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi. Burhanuddin mengungkapkan salah satu pihak yang pernah menekannya ialah pihak militer.

Dia tak menjelaskan lebih detail terkait 'militer' yang dimaksudnya. Namun, Burhanuddin menyebut si pengancam ingin menghancurkan Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung). Tapi Burhanuddin mengaku tidak gentar.

Baca Juga

"Datang seorang militer, dia bilang kalau keluarga saya nggak dibebaskan, saya luluhlantakkan," kata Burhanuddin menirukan kata-kata si pengancam dalam video wawancara dikutip pada Rabu (19/3/2025).

Burhanuddin mengingatkan kepada si pengancam bahwa gedung Kejagung milik rakyat. "Silakan saja, gedung ini punya rakyat, punya negara, silakan saja kalau mau," jawab Burhanuddin kepada si pengancam.

Tak hanya ancaman, Burhanuddin juga pernah mendapat iming-iming uang dengan nilai fantastis yakni Rp 2 triliun untuk menghentikan kasus. Tapi tawaran itu ditolak Burhanuddin karena ingin menjaga marwah kejaksaan.

“Saya bilang, nggak ada, ini (perkara) tetap harus jalan, ini marwah kejaksaan dan marwah saya secara pribadi, saya pantang untuk surut," ujar Burhanuddin.

Burhanuddin menegaskan kalau dirinya makin ditekan maka akan makin "membeku". Sebab prinsip dirinya kalau telah melangkah harus dijalani dengan risiko apa pun. Burhanuddin pun tak pandang bulu termasuk kepada keluarganya.

"Usai saya dilantik, saya kumpulkan saudara-saudara termasuk TB Hasanuddin (politikus PDIP). Saya pesan: kalau kalian melakukan perbuatan pidana apalagi korupsi saya tidak akan peduli siapa pun kalian," ujar Burhanuddin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement