Rabu 05 Mar 2025 15:30 WIB

Pemerintah Luncurkan Program 1 RW 1 Bank Sampah Berbasis Komunitas

Program 1 RW 1 Bank Sampah merupakan implementasi Rencana Strategis KLH 2020-2024.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meninjau TPA Yogyakarta.
Foto: Republika.co.id
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meninjau TPA Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) meluncurkan program strategis nasional "1 RW 1 Bank Sampah" sebagai implementasi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle melalui Bank Sampah. Program dengan pendekatan participatory development tersebut bertujuan mengoptimalkan pengelolaan sampah di tingkat komunitas.

Implementasi program secara nasional menargetkan pembentukan bank sampah unit di setiap rukun warga (RW) di seluruh wilayah Indonesia. KLH menargetkan pembentukan 83.451 bank sampah baru dalam kurun waktu periode 2025-2029.

Baca Juga

"Program 1 RW 1 Bank Sampah merupakan implementasi konkret dari Rencana Strategis KLH 2020-2024 yang mendorong pemilahan sampah dari sumbernya (segregation at source) berdasarkan lima kategori sampah, sampah organik, sampah kertas, sampah plastik, sampah logam, dan sampah berbahaya rumah tangga," kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Menurut Hanif, program itu bertujuan menciptakan nilai ekonomi dari sampah melalui proses resource recovery dengan pendekatan reduce-reuse-recycle-recovery (4R). Langkah itu sesuai dengan hierarki pengelolaan sampah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, sebagaimana disampaikan dalam paparan di hadapan Komisi XII DPR 27/2/2025

Hanif menjelaskan, data yang dikompilasi oleh Sistem Informasi Bank Sampah Nasional (SIBSN) menunjukkan hingga Februari 2025, terdapat 371 bank sampah induk dan 24.893 bank sampah unit. Sementara itu, total nasabah aktif mencapai 892.456 orang yang tersebar di 447 kabupaten/kota.

"Volume sampah yang terkelola melalui jaringan bank sampah mencapai 3.245 ton per tahun dengan komposisi 45,3 persen sampah plastik, 29,7 persen sampah kertas, 13,2 persen sampah logam, 8,1 persen sampah kaca, dan 3,7 persen sampah lainnya," ujar Hanif.

Total nilai ekonomi yang dihasilkan melalui sistem bank sampah mencapai Rp 5,73 miliar per tahun, menurut Hanif, dengan rata-rata pendapatan tambahan Rp 175 ribu-Rp 350 ribu per bulan bagi pengelola bank sampah di tingkat RW. Melalui implementasi program 1 RW 1 Bank Sampah secara nasional, KLH memproyeksikan peningkatan volume sampah terkelola menjadi 15.750 ton per tahun dan peningkatan total nilai ekonomi menjadi Rp 27,8 miliar per tahun pada 2029.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement