REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh menyebut proses pemantauan hilal di Observatorium Tgk Chik Kuta Karang, Lhoknga, Aceh Besar, untuk penentuan awal Ramadhan 1446 Hijriah terkendala cuaca mendung. Kepala Kemenag Aceh Azhari mengatakan, pemantauan hilal dilakukan menjelang matahari terbenam.
Jika cuaca cerah, hilal kemungkinan besar akan terlihat. Namun, jika mendung atau tertutup awan tebal, potensi hilal terlihat menjadi kecil. "Kalau kondisinya cerah, Insya Allah nampak. Tapi kalau mendung, diselimuti awan yang begitu tebal, kemungkinan tidak nampak," katanya, Jumat (28/2/2025).
Proses rukyatul hilal sendiri diperkirakan berlangsung sekitar pukul 18.52 WIB. Jika hilal terlihat, maka awal Ramadhan akan ditetapkan pada Sabtu (1/2/2025). Namun, keputusan final tetap menunggu sidang isbat yang akan diumumkan oleh Menteri Agama pada pukul 19.30 WIB.
"Keputusannya tetap kita tunggu dalam sidang isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama. Setelah semua daerah melaporkan kondisi rukyat hilal, baru nanti diumumkan apakah awal Ramadhan jatuh besok atau lusa," katanya.
Sementara itu, kondisi cuaca di lokasi rukyat Aceh masih mendung. Ia berharap, jika angin membawa awan menjauh sebelum waktu pemantauan berakhir, maka hilal di Aceh Besar masih berpotensi terlihat.
"Kondisinya agak mendung, tapi kalau takdir Allah, tiba-tiba angin arah barat menghilangkan mendung, bisa saja cerah. Jadi kita tidak bisa memprediksi secara pasti," katanya.