Rabu 12 Feb 2025 19:18 WIB

OPM Ancam Staf Khusus Menhan, Lenis Kogoya

OPM menilai Lenis Kogoya sebagai pengkhianat.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin melantik sejumlah staf khusus (stafsus), termasuk Deddy Corbuzier.
Foto: Republika.co.id
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin melantik sejumlah staf khusus (stafsus), termasuk Deddy Corbuzier.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM) bereaksi atas pelantikan Lenis Kogoya sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan). Kelompok separatis bersenjata tersebut mengancam akan memberikan perhitungan maut terhadap salah-satu tokoh masyarakat asli Papua, yang menjadi bagian dari pemerintahan Indonesia tersebut.

Juru Bicara TPNPB - OPM Sebby Sambom menegaskan, ancaman terhadap Lenis Kogoya bukan main-main. Menurut Sebby, peran Lenis Kogoya dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah mencederai kehendak masyarakat Papua untuk lepas dari Indonesia.

Baca Juga

“Demi selamatkan bangsa Papua, dua orang pengkhianat ini harus dieksekusi mati, kapan saja, di mana saja,” kata Sebby melalui pesan singkat yang diterima wartawan di Jakarta, Rabu (12/2/2025).

Sebby mengatakan, Markas Pusat TPNPB-OPM sudah memasukkan nama Lenis Kogoya sabagai salah-satu dari daftar pencarian orang untuk dijatuhi hukuman. Dua orang yang dimaksud Sebby, adalah Lenis Kogoya dan Edison Gwijangge yang merupakan tokoh masyarakat adat di wilayah Nduga, Papua Pegunungan. Sebby dalam pernyataannya itu, juga mengirimkan foto bersama Lenis Kogoya dengan Edison Gwijangge. Keduanya dalam pesan Sebby tersebut bertuliskan buronan.

“DPO (buronan) TPNPB.”

Seperti diketahui pada Selasa (11/2/2025) Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin melantik lima nama yang menjadi staf dan asisten khusus di Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Lima tersebut di antaranya Mayor Jenderal Purn Sudrajat sebagai Staf Khusus Menhan Bidang Diplomasi Pertahanan bersama Kris Wijoyo Soepanjdi sebagai Staf Khusus Menahn Bidang Tata Negara.

Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo atau yang dikenal sebagai Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik.

Juga ada nama Lenis Kogoya yang dilantik menjadi Staf Khusus Menhan Bidang Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indra Irawan sebagai Staf Khusus Menhan Bidang Ekonomi Pertahanan.

Serta Sylvia Widyantari Sumarlin sebagai Asisten Khusus Menhan Bidang Cyber Security. Selain melantik nama-nama tersebut sebagai staf dan asisten khusus, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin juga memberikan penghargaan Dharma Pertahanan kepada delapan orang. Satu diantaranya, adalah Edison Gwijangge.

Nama Lenis Kogoya bukan nama baru dalam pemerintahan Indonesia. Pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi), tokoh masyarakat Papua itu juga pernah menjabat sebagai staf khusus kepresidenan pada 2015. Sedangkan Edison Gwijangge, pun bukan orang lama dalam pemerintahan.

Politikus lokal asal Nduga itu, pernah menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Nduga di Papua Pegunungan. Lenis Kogoya dan Edison Gwijanngge baru-baru ini juga menjadi tokoh sentral dalam negosiasi pembebasan pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthen yang disandera selama 19 bulan oleh kelompok sayap bersenjata TPNPB-OPM Egianus Kogoya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement