Rabu 12 Feb 2025 11:34 WIB

Paus Fransiskus: Amerika Serikat Sedang Krisis Besar di Tangan Donald Trump

Paus Fransiskus menyebut Trump tak boleh menganggap semua imigran sebagai penjahat.

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus.
Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus.

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Sejak masa kampanye, Donald Trump sudah menyuarakan misi besarnya menjadikan Amerika kembali hebat. Narasi itu direalisasikan dengan memenjarakan imigran ilegal, salah satunya di penjara super maksimum Guantanamo, yang dahulu dipakai untuk menahan dan menyiksa tahanan kasus terorisme.

Sejak Trump dilantik, hal itu direalisasikan, Trump menebalkan pengamanan perbatasan. Tujuannya untuk mencegah imigran ilegal masuk Amerika. Kemudian memperketat razia orang asing. Mereka yang tak punya dokumen lengkap akan langsung diamankan.  

Baca Juga

Paus Fransiskus mengkritik keras tindakan keras Presiden AS Donald Trump terhadap imigran. Hal itu dia sampaikan dalam surat terbuka yang tidak biasa kepada para uskup Katolik Amerika pada hari Selasa (11/2/2025). Dalam catatan itu, Fransiskus menuliskan, bahwa mengkriminalisasi imigran dan mengambil tindakan yang didasarkan pada kekerasan "akan berakhir buruk".

Paus, yang bulan lalu menyebut rencana Trump untuk mendeportasi jutaan imigran sebagai aib, mengatakan, adalah salah jika berasumsi bahwa semua imigran gelap adalah penjahat, sebagaimana diberitakan Reuters.

"Saya mengimbau seluruh umat beriman Gereja Katolik ... untuk tidak menyerah pada narasi yang mendiskriminasi dan menyebabkan penderitaan yang tidak perlu bagi saudara-saudari imigran dan pengungsi kita," kata Paus.

Fransiskus, yang menjabat sebagai Paus sejak 2013, telah lama mengkritik kebijakan imigrasi Trump. Pada tahun 2016, selama kampanye pertama Trump di Gedung Putih, Paus mengatakan bahwa Trump "tidak beragama Kristen" dalam pandangannya tentang imigrasi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement