REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH – Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) telah menangguhkan asosiasi sepak bola Republik Kongo (FECOFOOT) dan Federasi Sepak Bola Pakistan (PFF), melarang keduanya mengikuti kompetisi internasional. Sementara Israel yang sudah diajukan untuk diberi sanksi sejak setahun lalu masih bebas melenggang.
FIFA pada Kamis mengumumkan, menangguhkan FECOFOOT karena campur tangan pihak ketiga dalam urusannya, yang melanggar kewajibannya berdasarkan statuta FIFA. Keputusan itu diambil melalui konsultasi dengan CAF (Konfederasi Sepak Bola Afrika) setelah dua misi FIFA/CAF dikirim ke Brazzaville, kata FIFA dalam sebuah pernyataan.
Menurut Reuters, FIFA menyatakan skorsing hanya akan dicabut jika sejumlah syarat terpenuhi, termasuk pengembalian kendali penuh markas federasi dan fasilitas lainnya kepada FECOFOOT.
Sedangkan Pakistan ditangguhkan karena kegagalannya mengadopsi revisi konstitusi yang akan menjamin "pemilihan umum yang benar-benar adil dan demokratis" di federasi sepak bola mereka. FIFA menangguhkan PFF pada 2017 dan 2021 karena campur tangan pihak ketiga. Larangan terakhirnya dicabut pada Juni 2022 setelah Komite Normalisasi PFF mengatakan pihaknya telah mendapatkan kembali kendali penuh atas lokasi dan keuangan federasi.
“Skors tersebut hanya akan dicabut jika Kongres PFF menyetujui versi Konstitusi PFF yang disampaikan oleh FIFA dan AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia),” tambah FIFA.
The Palestine Stadium, located west of Gaza City, has been heavily damaged due to bombing by the Israeli army. pic.twitter.com/xwsgFzp5N6
— AlQastal News (QastalNewsEn) March 30, 2024
Ketua Komite Normalisasi PFF Haroon Malik mengatakan kepada media lokal, membuka tab baru pada hari Kamis: "FIFA ingin membuat beberapa amandemen terhadap Konstitusi PFF agar sejalan dengan standar internasional. Dalam upaya baru-baru ini, mayoritas anggota Kongres PFF yang baru terpilih belum menyetujui proposal FIFA." Malik menambahkan, seluruh pemilu telah selesai dan anggota Kongres terpilih akan mengawal tahap selanjutnya.
Sementara, usulan penangguhan terhadap asosiasi sepak bola Israel (IFA) sejauh ini tak ada kejelasan. dalam perkembangan terakhir, pada Oktober 2024 lalu FIFA sekali lagi menunda keputusan atas seruan Palestina untuk melarang Israel berlaga di kompetisi internasional karena aksi genosida militer Israel di Gaza.
Saat itu FIFA mengatakan komite disiplinnya akan meninjau tuduhan diskriminasi yang diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA). Tinjauan yang berjalan lama itu berkebalikan dengan sanksi terhadap Rusia atas serangan ke Ukraina yang diberlakukan hanya sebulan setelah serangan pada 2022 hingga saat ini.
Pada Mei 2024, asosiasi sepak bola Palestina (PFA) menyampaikan argumen yang menuduh FA melanggar undang-undang FIFA dengan perangnya di Gaza dan memasukkan tim-tim yang berlokasi di pemukiman ilegal di wilayah Palestina ke dalam liga domestiknya. PFA ingin FIFA menerapkan “sanksi yang sesuai” terhadap tim nasional dan klub Israel, termasuk larangan internasional.