REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peneliti Indikator Politik, Bawono Kumoro, mengatakan, tindakan Presiden Prabowo Subianto turun tangan atas polemik penjualan tabung 3 kg dapat dilihat sebagai sebuah ikhtiar untuk terus merawat harapan dan trust publik terhadap pemerintahan.
“Presiden Prabowo sadar betul bahwa tingkat kepuasan sangat tinggi publik terhadap kinerja 100 pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata Bawono, Jumat (7/2/2025).
Meski demikian, menurut Bawono, hal itu tidak boleh dijadikan kebanggan, tapi justru harus dilihat dimaknai sebagai harapan besar publik agar pasca-100 hari pemerintahan ini tidak berubah menjadi pemerintahan tuli dan buta terhadap kesulitan-kesulitan hidup dihadapi publik secara luas.
“Apalagi data survei selama ini menunjukkan isu-isu seputar ekonomi merupakan hal sensitif bagi penentu kepuasan dari publik terhadap pemerintahan sedang berjalan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo angkat bicara terkait dengan kisruh LPG 3 kg yang langka di pasaran. Prabowo memberi sinyal hijau pengecer tetap boleh menjual gas bersubsidi tersebut dengan sejumlah catatan.
"Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan gas LPG 3 Kg sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial," ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra yang juga orang dekat Prabowo, Sufmi Dasco, lewat kicauan di X, Selasa (4/2/2025).
"Kemudian memproses administrasi dan lain-lain, agar pengecer sebagai agen sub pangkalan harga LPG yang akan dijual ke masyarakat tidak terlalu mahal," katanya menambahkan.