REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Houthi Yaman memantau penerapan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza. "Kami siap mengambil tindakan, jemari kami siaga memencet tombol peluncur bom," tegas Abdul Malik al-Houthi, pemimpin gerakan Ansar Allah pada Senin (20/1/2025)
Dia menegaskan, operasi perlawanan akan ditempuh apabila Israel melanggar perjanjian tersebut. Dalam pidatonya, Houthi menggambarkan kejadian terkini di Gaza sebagai babak konfrontasi, menekankan bahwa lebih banyak tahapan tidak dapat dihindari dan menekankan kesiapan untuk kembali berperang dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya.
Nasib kapal terafiliasi Israel
Ia menyoroti bahwa Amerika gagal melindungi kapal-kapal Israel, yang menyebabkan terhentinya navigasi Israel melalui Laut Merah dan terganggunya operasi di pelabuhan Eilat .
"Amerika mengirim pesan ancaman ke Yaman mengenai pasukan Yaman yang menargetkan Umm al-Rashrash di wilayah Palestina yang dijajah, namun Yaman melanjutkan operasinya dan menegaskan kembali posisi teguhnya," kata Houthi .
Pemimpin Ansar Allah mencatat bahwa Yaman telah memasuki fase kedua dalam mendukung Perlawanan di Gaza melalui operasi maritim, yang mengejutkan musuh dan dunia serta menimbulkan kekhawatiran bagi Amerika.
Ia menjelaskan Amerika meningkatkan tindakan keamanan maritim mereka untuk melindungi kapal-kapal Israel, tapi upaya itu akan terus dilawan Houthi. Alat utama sistem persenjataan mereka selalu siaga menyerang kapal tersebut bila melewati perairan Yaman.
Israel gagal total
View this post on Instagram