Senin 20 Jan 2025 18:40 WIB

Begini Respons Istana Atas Pegawai Kemendikti Saintek Demo Menteri

Para pegawai Kemendikti Saintek demo menolak arogansi Menteri Satryo Soemantri.

Para pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) pada Senin (20/1/2025), menggelar aksi.
Foto: Antara
Para pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) pada Senin (20/1/2025), menggelar aksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Istana menyerahkan kasus demonstrasi pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) pada Senin (20/1/2025), untuk ditangani secara internal. Mereka menggelar aksi atas arogansi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam memimpin kementerian baru tersebut.

Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Hasan Nasbi ingin agar masalah itu diselesaikan secara baik-baik. "Kita tunggu saja hasil dialog yang akan dilakukan di internal kementerian tersebut. Sejauh ini kita yakin bisa diselesaikan dengan dialog dari hati ke hati dan kepala dingin," kata Hasan kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Para pendemo yang terdiri puluhan pegawai itu kompak menggunakan kemeja hitam. Mereka membawa dua spanduk berukuran besar. Para peserta aksi mencoba melampiaskan kekesalan atas gaya kepemimpinan Satryo yang suka main pecat.

"Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri," begitu keterangan dalam spanduk berwarna hitam dengan tulisan putih tersebut.

Spanduk lain yang dibentangkan pendemo bertuliskan, "Kami ASN, Dibayar oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga."

Uniknya, saat beraksi, mereka sempat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu, mereka menuntut Menteri Satryo untuk mundur atas tindakan arogansi yang dilakukan.

Pantauan di lokasi, Menteri Satryo sempat masuk mobil dinas RI 25 kala kantornya dikuasai para pendemo. Namun, para pendemo berusaha menghalang-halangi kepergian Satryo dari parkiran gedung Kemendikti Saintek di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement