Jumat 17 Jan 2025 20:41 WIB

BNPB Jelaskan Situasi Terkini Erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara

jumlah pengungsi erupsi Gunung Ibu bertambah Jadi 221 orang.

Gunung Ibu.
Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
Gunung Ibu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah warga yang mengungsi untuk menghindari dampak erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali bertambah menjadi sebanyak 221 orang pada Jumat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengatakan ratusan warga tersebut berasal dari Desa Sangaji Nyeku yang merupakan desa terdekat dengan jarak 3,7 kilometer dari bukaan kawah aktif Gunung Ibu sehingga warga setempat harus dievakuasi.

Baca Juga

BNPB mengkonfirmasi bahwa ratusan orang tersebut mengungsi ke Gereja Tongotesungi di Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, yang sudah dipastikan aman oleh pemerintah daerah setempat.

Selanjutnya, Abdul menyebutkan bahwa hari ini evakuasi akan dilakukan untuk warga dari Desa Sosangaji, Tuguis, Togoreba Sungi, l Borona, dan Todoke di Kecamatan Tabaru, Halmahera Barat. BNPB berdasarkan pengalaman tanggap darurat erupsi Gunung Ibu pada Mei 2024 mengestimasi jumlah keseluruhan warga yang akan dievakuasi lebih kurang 3.000 orang.

Hal ini dilakukan sebagaimana rekomendasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM bahwa kelima desa berada di zona rawan erupsi Gunung Ibu dan berpotensi risiko ancaman lahar ataupun lava pijar Gunung Ibu sehingga perlu dievakuasi untuk menghindari potensi bahaya.

"Proses evakuasi warga tersebut nantinya akan dibantu oleh personil TNI daerah setempat," ujarnya.

Status aktivitas Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara ditingkatkan dari sebelumnya Siaga menjadi Awas atau level IV, pada Rabu (15/1) siang oleh Badan Geologi Kementerian ESDM.

Peningkatan status tersebut dilakukan setelah tim Badan Geologi mendeteksi adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ibu yang signifikan pada periode 1-14 Januari 2025. Sampai dengan Jumat siang pukul 12.00 WIT erupsi masih berlangsung dengan rata-rata tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak.

Erupsi Gunung Ibu ini terekam di seismogram Pos Pengamatan Gunung Api di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat, dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 41 detik.B

Badan Geologi dalam rekomendasinya mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Untuk memaksimalkan upaya kedaruratan maka Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari yang mulai berlaku efektif pada 15 Januari 2025.*

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement