REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau perkembangan pembangunan proyek Tol Semarang-Demak Seksi I di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (11/1/2025). AHY mengungkapkan, nantinya tol tersebut tidak hanya akan meningkatkan konektivitas dan mobilitas, tapi juga melindungi masyarakat pesisir dari banjir rob.
AHY mengatakan, saat ini waktu tempuh Semarang-Demak dalam keadaan normal kurang lebih 30 menit. Sedangkan jika lalu lintas padat atau macet, membutuhkan waktu sekitar 60 menit. "Dengan jalan tol nanti, insya Allah menjadi hanya 10 menit saja," ucapnya.
Dia menambahkan, hal itu nantinya akan berefek pada menurunnya biaya perjalanan. "Bahkan bisa hingga seperlimanya, dari Rp 25 ribu per trip, menjadi sekitar lima ribuan rupiah. Jadi cukup signifikan turunnya, sehingga ini juga akan meningkatkan produktivitas masyarakat, termasuk dalam hal transportasi logistik," ujar AHY.
AHY menjelaskan, Tol Semarang-Demak juga terintegrasi dengan pembangunan tanggul laut. "Dengan diintegrasikan dengan tanggul laut, ini akan mengatasi permasalahan banjir rob yang setiap tahun, setiap saat, bisa melanda masyarakat yang ada di pesisir utara ini," ucapnya.
"Mudah-mudahan dengan membangun jalan tol terintegrasi dengan tanggul laut ini bisa semakin membuat masyarakat Semarang dan Demak lebih nyaman dan lebih tenang, karena terhindar dari bahaya banjir," tambah AHY.
Tol Semarang-Demak, yang panjangnya hampir 27 kilometer, terbagi menjadi dua seksi. Seksi 1 Kaligawe-Sayung (10,64 kilometer) dan Seksi 2 Sayung-Demak (16,31 kilometer). Pembangunan Seksi 1 dilakukan pemerintah, sedangkan Seksi 2 oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
AHY mengungkapkan, anggaran untuk pembangunan Seksi 1 Tol Semarang-Demak adalah Rp 10,8 triliun. Sementara Seksi 2 menelan biaya Rp 5,9 triliun. "Untuk Seksi 2 sudah selesai 100 persen, itu 2023 lalu sudah bisa difungsikan. Sedangkan untuk yang Seksi 1 ini masih akan kita kejar 2027 akan benar-benar bisa diselesaikan," ujar AHY.
AHY mengakui ada beberapa titik di Jalur Tol Semarang-Batang yang pembebasan lahannya masih berproses. "Secara umum, 85 persen lahan sudah oke, sudah clean and clear, sudah dibebaskan. Ini ada sedikit lagi sedang dikerjakan untuk land acquisition-nya biar dipastikan terlebih dahulu. Tapi secara umum sudah berprogres dengan baik," katanya.