REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara tidak lagi bisa merawat pasien atau luka, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu (4/1/2025). Tanda cinta warga Indonesia untuk penduduk Palestina itu kolaps setelah berulang kali diserbu tentara penjajahan Israel (IDF).
Kementerian mencatat bahwa gubernur Gaza Utara memiliki tiga rumah sakit umum, Kamal Adwan, Beit Hanoun dan Rumah Sakit Indonesia, yang semuanya tidak dapat digunakan karena serangan Israel. Pada Jumat, tentara Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, tempat banyak pengungsi Palestina mencari perlindungan.
Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya telah dibersihkan dari pasien dan staf dan dibakar habis-habisan oleh tentara Israel minggu lalu. Dr Hussam Abu Safiya, direktur rumah sakit, juga ditangkap oleh pasukan Israel saat penggerebekan mereka di Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya pekan lalu.
Pada Sabtu, kepala Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengunggah di X bahwa badan tersebut “tidak menerima pembaruan mengenai keselamatan dan kesejahteraan” Abu Safiya yang berusia 51 tahun. Perintah evakuasi terpisah juga telah dikeluarkan ke Rumah Sakit al-Awda di Jabalia, menurut Hani Mahmoud dari Aljazirah, yang melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah.
Layanan kesehatan di Jalur Gaza berada di ambang kehancuran di tengah serangan berulang kali oleh pasukan Israel, termasuk penghancuran Rumah Sakit Kamal Adwan minggu lalu. Baik Rumah Sakit Indonesia maupun Rumah Sakit al-Awda telah rusak akibat serangan Israel yang berulang kali sejak Oktober 2023.
Mahmoud mengatakan banyak dari mereka yang dirawat atau mencari perlindungan di kedua rumah sakit tersebut berasal dari Rumah Sakit Kamal Adwan yang hancur. “Kita berbicara tentang orang-orang yang berada dalam kondisi sangat kritis,” katanya. “Mereka harus dipasangi peralatan medis, dan beberapa dari mereka menderita luka parah.”
In a statement on Telegram, the Palestinian Health Ministry in the Gaza Strip stated that the hospitals in the northern areas "no longer provide any services to patients and injured".
It added that the three hospitals in northern Gaza, Kamal Adwan, Indonesian, and Beit Hanoun,… pic.twitter.com/kKVZrzPUAk
— Quds News Network (QudsNen) January 4, 2025
Gambar dari Rumah Sakit Indonesia menunjukkan anak-anak termasuk di antara pasien yang terluka parah. Mahmoud juga melaporkan bahwa pihak berwenang Israel telah memblokir “koordinasi apapun” antara staf rumah sakit dan organisasi kemanusiaan independen seperti Bulan Sabit Merah.
Rumah Sakit Indonesia yang diresmikan pada 2015 dibangun dengan patungan berbagai elemen masyarakat di Indonesia. Rumah sakit itu jadi salah satu fasilitas kesehatan utama di Jalur Gaza bagian utara.
Pada Nari Natal lalu, beredar video menunjukkan sejumlah tentara Israel merayakan kejahatan mereka menghancurkan Rumah Sakit Indonesia. Dengan penghancuran rumah sakit itu, tak ada lagi fasilitas kesehatan yang layak beroperasi di utara Gaza.
"Tak ada lagi Rumah Sakit Indonesia!" demikian kata prajurit Israel yang mendokumentasikan kebiadaban mereka tersebut. Mereka kemudian meluncurkan fitnah bahwa rumah sakit itu digunakan untuk mendidik pembunuh.
Dalam video itu terlihat kondisi sekitar rumah sakit yang terletak di Jabaliya itu penuh kehancuran. Gedung-gedung tampak roboh di sekitar rumah sakit yang merupakan sumbangan ramai masyarakat Indonesia untuk Palestina tersebut.
Israel membela serangannya terhadap fasilitas medis dengan mengatakan bahwa fasilitas tersebut digunakan oleh kelompok bersenjata Palestina, namun PBB sering mempertanyakan kebenaran klaim tersebut.