Jumat 03 Jan 2025 07:09 WIB

Israel Dicurigai Hilangkan Dr Hussam Abu Safiya

Tentara Israel kini menyangkal penahanan Abu Safiya.

Dr Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, berjalan menuju dua tank Israel sebelum ditangkap pada 29 Desember 2024.
Foto: Media Sosial/Muhannad Al-Muqayyad
Dr Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, berjalan menuju dua tank Israel sebelum ditangkap pada 29 Desember 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Organisasi hak asasi manusia terkemuka Israel, Dokter untuk Hak Asasi Manusia-Israel (PHRI) mengatakan militer Israel membantah menahan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, dr Hussam Abu Safiya. Sangkalan ini dikhawatirkan merupakan tanda bahwa dr Abu Safiya telah “dihilangkan”. 

“Meskipun ada dokumentasi yang jelas mengenai penangkapannya, tentara secara resmi menyatakan bahwa mereka tidak memiliki indikasi penangkapan atau penahanan direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr Hussam Abu Safiya,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan dilansir Aljazirah, Jumat.

“Pada hari yang sama, juru bicara militer mengkonfirmasi bahwa dia ditangkap dan dipindahkan untuk diinterogasi, namun sejak itu, keberadaannya telah hilang seluruhnya.”

Dr Abu Safiya terdokumentasi melalui rekaman dan kesaksian pasien dan staf Kamal Adwan ditangkap pada Jumat pekan lalu. Saat itu tentara Israel menyerbu rumah sakit setelah sepekan melakukan pengepungan. Tentara Israel kemudian membakar rumas sakit dan menahan 350 orang dari fasilitas itu.

Saksi mata mengeklaim mendengar dr Abu Safiya dibawa ke Sde Teiman, kamp tahanan Israel paling brutal. Kala itu, Israel tak menyangkal telah menahan dokter berusia 51 tahun itu.

PHRI menambahkan bahwa setidaknya 230 dokter telah ditangkap di Gaza oleh tentara Israel sejak Oktober 2023. “Keberadaan dan nasib banyak dokter masih belum diketahui, dan permintaan lokasi mereka masih belum terjawab selama berbulan-bulan,” katanya.

Mereka menyatakan, penyangkalan tersebut bukan hal yang baru bagi tentara Israel. “Penyangkalan tentara Israel sangat memprihatinkan karena ini bukan kasus pertama di mana mereka menyangkal penangkapan seseorang dari Gaza setelah hal itu didokumentasikan,” kata Naji Abbas, direktur Departemen Tahanan di PHRI.

Menurutnya, tanggapan ini menunjukkan bahwa tentara Israel menghilangkan orang-orang dari Gaza dan menolak memberikan informasi tentang mereka. Dalih itu juga agar mereka bisa menolak mengizinkan pengacara untuk mengunjungi tahanan, hal yang melanggar hukum internasional.

Abbas menambahkan bahwa organisasi hak asasi manusia telah mendokumentasikan beberapa kasus di mana orang-orang yang ditahan oleh militer Israel di lokasi yang dirahasiakan telah meninggal saat berada dalam tahanan.

PHRI mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa pengadilan Israel memberi waktu satu minggu kepada negara tersebut untuk mengungkap keberadaan dr Abu Safiya. Abbas mengatakan kelompoknya menuntut agar lokasinya diungkapkan “segera”.

Masyarakat Tahanan Palestina juga menyuarakan kekhawatiran atas nasib Abu Safiya. Kelompok tersebut mengatakan mereka menganggap militer Israel “bertanggung jawab penuh” atas nasib dokter tersebut dan memperingatkan bahwa risiko yang dihadapi dokter tersebut akan meningkat setiap saat. “Dr Abu Safiya adalah satu dari ribuan tahanan di Gaza yang menghadapi kejahatan penghilangan paksa,” katanya.

photo
Setahun Pembantaian di Gaza - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement