REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Mantan Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant telah mengundurkan diri dari Knesset, lapor Al-Mayadeen, Kamis (2/12/2024). Meski demikian, Gallant tetap mempertahankan keanggotaannya di Partai Likud pimpinan Benjamin Netanyahu.
Dalam pengumuman yang disiarkan di televisi, Gallant menegaskan komitmennya terhadap prinsip dan nilai Likud. Meski demikian, dia mengkritik kebijakan pemerintah baru-baru ini. Dia menggambarkan perombakan peradilan sebagai "bahaya yang langsung dan jelas." Di sisi lain, Gallant menekankan perlunya perekrutan penuh dan adil untuk militer Israel, termasuk ultra-Ortodoks, dengan menyebutnya sebagai kebutuhan militer.
Gallant mengaitkan pemecatannya sebagai Menteri Keamanan pada November lalu dengan pendiriannya tentang masalah pendaftaran tentara. Gallant menegaskan bahwa Netanyahu dan penggantinya, Israel Katz, sedang memajukan upaya untuk membebaskan ultra-Ortodoks dari dinas militer—kebijakan yang tidak dapat dia dukung.
Pengumuman tersebut muncul di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Gallant dan Netanyahu, yang awalnya memecat Gallant pada Maret 2023 tetapi membatalkan keputusan tersebut setelah protes publik.