Ahad 29 Dec 2024 10:56 WIB

Prabowo: Saya Lahir dari Seorang Ibu Beragama Kristiani

Menurut Presiden Prabowo, keberagaman jadi kekuatan hidup rukun dan membangun bangsa.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Prabowo Subianto (ketiga kanan) didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (kanan) dan Menteri Agama Nasaruddin Umar (kedua kanan) menyapa peserta saat menghadiri acara Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Sabtu (28/12/2024). Perayaan Natal nasional 2024 mengangkat tema Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Presiden Prabowo Subianto (ketiga kanan) didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (kanan) dan Menteri Agama Nasaruddin Umar (kedua kanan) menyapa peserta saat menghadiri acara Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Sabtu (28/12/2024). Perayaan Natal nasional 2024 mengangkat tema Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya merayakan keberagaman bangsa Indonesia sebagai kekuatan untuk hidup rukun dan membangun cita-cita bersama. Pesan perdamaian dan persatuan itu dikemukakannya saat berpidato dalam agenda Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12/2024) malam WIB.

"Kita merayakan Natal ini sebagai bagian dari kehidupan kita, sebagai bagian dari kepribadian kita, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam, bangsa yang penuh perbedaan, bangsa yang berbineka tapi satu jiwa satu kehendak satu keinginan, yaitu keinginan kehendak untuk hidup rukun, untuk hidup sebagai satu keluarga besar untuk meraih cita-cita dan tujuan bersama," kata Prabowo.

Baca Juga

Dalam pidatonya, Prabowo juga menyampaikan salam Natal kepada masyarakat yang mengikuti acara tersebut secara daring. Termasuk, mereka yang berada di Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua melalui video conference. "Selamat Hari Natal dari saya dan saudara-saudaramu yang ada di Jakarta," katanya.

Prabowo juga berbagi cerita pribadi tentang latar belakang keluarganya yang mencerminkan nilai Pancasila. Dia menceritakan, ibunya Dora Marie Sigar asal Manado, merupakan seorang penganut agama Kristiani, yang memperkuat semangat toleransi dan keberagaman dalam hidupnya.

"Keluarga saya banyak yang beragama Kristiani. Saya juga lahir dari seorang ibu yang beragama Kristiani, jadi mungkin boleh dikatakan saya ini bukti dari keluarga Pancasila," katanya disambut tepuk tangan hadirin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement