Jumat 27 Dec 2024 13:05 WIB

Komisi VII Minta Pemerintah Pproaktif Jaga Momen Libur Nataru

Libur Nataru harus dimanfaatkan untuk meningkatkan pariwisata.

Kawasan hutan pinus ramai pengunjung di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/12/2024). Saat musim liburan Natal dan tahun baru atau Nataru, tempat wisata alam di Bandung Barat dipadati wisatawan. Diperkirakan pengunjung akan terus meningkat hingga momen pergantian tahun.
Foto: Edi Yusuf
Kawasan hutan pinus ramai pengunjung di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/12/2024). Saat musim liburan Natal dan tahun baru atau Nataru, tempat wisata alam di Bandung Barat dipadati wisatawan. Diperkirakan pengunjung akan terus meningkat hingga momen pergantian tahun.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah mengambil langkah proaktif untuk memastikan terjaganya keamanan, kedamaian, dan kenyamanan masyarakat pada momentum libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

"Pemerintah sudah semestinya menjaga liburan Nataru (Natal-Tahun Baru) ini. Secara proaktif harus dilakukan upaya-upaya serius melindungi masyarakat sebab menurut saya, memberikan rasa bahagia di hati masyarakat adalah juga tugas fundamental dari pemerintah," kata Saleh dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Sebab, kata dia, momentum libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 kali ini bertepatan dengan musim hujan sehingga patut diwaspadai banyaknya potensi musibah yang di berbagai wilayah tanah air.

"Kita sudah membaca berita adanya musibah yang telah terjadi. Ada longsor, banjir bandang, kecelakaan, dan kebakaran. Banyak korban yang berduka. Bahkan ada yang keluarganya meninggal akibat musibah tersebut," ucapnya.

Menurut dia, pemerintah semestinya mampu mengambil langkah antisipatif untuk mencegah berulangnya musibah yang menelan korban setiap tahunnya.

"Ada kesan bahwa pemerintah tidak melakukan antisipasi. Padahal, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dan lembaga pemerintah lain jauh hari sudah memberikan peringatan. Sayangnya, antisipasi yang dilakukan tidak mampu mencegah terjadinya musibah," tuturnya.

Dia lantas berkata, "Musim liburan mestinya orang cari senang. Paling tidak, sekali setahun orang relaks dan menenangkan pikiran. Lalu pascaliburan Nataru, kembali lagi bertarung mengurus isteri, anak, dan keluarga."

Untuk itu, dia meminta Kementerian Pariwisata berkoordinasi dengan pihak terkait agar di semua tempat wisata harus disiagakan petugas pemantau, baik dari pegawai Kementerian Pariwisata maupun instansi lain.

"Ada pemerintah daerah, kepolisian, ormas, kelompok peduli pariwisata, dan lain-lain. Pemerintah tidak bisa mengerjakan ini sendiri. Semua pihak harus dilibatkan sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing," ujarnya.

Dia lantas mengingatkan bahwa Menteri Pariwisata ikut menjadi penentu dalam suksesnya momentum libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

"Prinsipnya, jangan ubah suka cita menjadi duka. Ini batu ujian bagi Menteri Pariwisata yang baru. Memang tidak mudah, tetapi kalau berhasil pasti semua memberikan apresiasi," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement