REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Israel menyerang bandara utama Yaman di ibu kota Sanaa yang dikuasai Houthi tepat saat kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan berangkat. Tedros Adhanom melakukan perjalanan untuk mengupayakan pembebasan petugas kesehatan WHO yang ditahan oleh Houthi.
"Saat kami hendak menaiki pesawat dari Sanaa, sekitar dua jam yang lalu, bandara tersebut dibombardir dari udara. Salah satu awak pesawat kami terluka," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus di X. "Setidaknya dua orang dilaporkan tewas di bandara."
"Menara kontrol lalu lintas udara, ruang tunggu keberangkatan - hanya beberapa meter dari tempat kami berada - dan landasan pacu rusak," katanya, seraya menambahkan bahwa ia sekarang menunggu bandara yang rusak diperbaiki sebelum ia dapat berangkat bersama staf WHO.
Tedros berada di Yaman sebagai bagian dari misi untuk mengupayakan pembebasan staf PBB yang ditahan. Tedros juga menilai langsung situasi kesehatan dan kemanusiaan di negara yang dilanda perang tersebut.
Ia mengatakan misi tersebut berakhir hari ini."Kami terus menyerukan pembebasan segera para tahanan."
WHO didirikan setelah Perang Dunia II sebagai bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Organisasi yang berpusat di Jenewa ini memiliki sekitar 7.000 pekerja dan telah memberikan dukungan medis di Gaza, Lebanon, dan Yaman.
Serangan terus menerus ..
Bandara Sanaa diserang oleh lebih dari enam serangan. Israel juga menargetkan pangkalan udara Al-Dailami yang berdekatan. Demikian dikatakan seorang saksi mata di ibu kota yang dikuasai Houthi mengatakan kepada AFP.
"Serangkaian serangan juga dilakukan di sebuah pembangkit listrik di Hodeida," kata seorang saksi mata mengatakan kepada AFP dan stasiun TV resmi Houthi Al-Masirah mengatakan.
Dua orang tewas dan 11 orang terluka di bandara ibu kota yang dikuasai pemberontak, dan satu orang tewas dan tiga orang hilang di pelabuhan Ras Issa, kata pernyataan Houthi.