Rabu 18 Dec 2024 13:48 WIB

Mendagri Ungkap Program Stunting Rp 10 Miliar, Sampai ke Rakyat Cuma Rp 2 Miliar

Daerah yang memiliki pendapatan lebih tinggi dibandingkan transfer dari pusat.

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) Tito Karnavian
Foto: dok ist
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) Tito Karnavian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyayangkan bahwa ada program stunting di daerah yang memiliki anggaran sebesar Rp10 miliar, tetapi sampai ke rakyat hanya Rp 2 miliar.

Dia pun sudah meminta kepada Direktur Jenderal Keuangan Daerah untuk memelototi belanja-belanja daerah yang tidak efisien tersebut. Menurut dia, para kepala daerah perlu mengubah pola pikir terhadap program-program tersebut.

Baca Juga

"Ada program stunting, anggarannya Rp 10 miliar. Rapat koordinasi, studi banding, lain-lain, Rp 6 miliar. Yang jadi makanan untuk ibu hamil sama anak di bawah dua tahun itu Rp 2 miliar. Rp 2 miliar lagi evaluasi," kata Tito saat Rapat Koordinasi Nasional Keuangan Daerah di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Jangan sampai, kata dia, para kepala daerah justru tertipu oleh para pejabat di bawahnya yang main-main terhadap penggunaan anggaran. Biasanya, kata dia, penggunaan anggaran untuk program-program tersebut dikelola oleh Sekretaris Daerah, Badan Pendapatan Daerah, atau Badan Keuangan dan Aset Daerah.

"Dan ada lagi programnya terlalu banyak itu, rapat dalam rangka penguatan, ini rapat penguatan. Saya bilang kapan kuat-kuatnya ini," kata dia.

Di samping itu, dia mengatakan pemerintah ingin membuat perubahan supaya anggaran negara atau daerah lebih efisien, serta membuat pendapatan menjadi banyak. Jika pendapatan banyak dan belanja efisien, maka daerah akan bangkit sesuai semangat otonomi daerah.

"Kemudian izin perusahaan harus betul-betul dilaksanakan. Buatlah mal layanan publik yang udah kita setting menjadi model satu pintu, mudah semua," katanya.

Dia mengatakan daerah-daerah yang memiliki pendapatan lebih tinggi dibandingkan transfer dari pusat, akan berjalan secara mandiri. Dengan anggaran yang kuat, maka daerah tersebut bisa leluasa membuat program apapun untuk kesejahteraan rakyat.

"Kalau ini bisa terjadi, setiap daerah bergerak, maka pertumbuhan ekonomi daerah akan bergerak sama kita menangani inflasi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement