REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pasukan oposisi dilaporkan telah merebut kota Hama di Suriah bagian tengah. Ini merupakan kemenangan terbaru bagi pemberontak sejak mereka melancarkan serangan kilat delapan hari lalu dan memberikan pukulan telak bagi Presiden Bashar al-Assad.
Tentara Suriah mengatakan pasukan oposisi memasuki Hama pada Kamis setelah pertempuran sengit, yang mendorong unit-unit tentara pemerintah untuk mundur dari kota tersebut.
Tentara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan mengerahkan kembali pasukannya untuk menyelamatkan nyawa warga sipil. Mereka juga sengaja mencegah pertempuran di kota setelah bentrokan hebat.
Abu Mohammed al-Julani, pemimpin kelompok bersenjata oposisi paling kuat Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mantan afiliasi Alqaidah, menyatakan bahwa pasukan oposisi telah menguasai penuh Hama.
Resul Serdar dari Aljazirah mengatakan bahwa perebutan Hama merupakan “perkembangan besar”.
“Hanya dalam waktu seminggu, mereka telah berhasil menguasai penuh kota terbesar kedua Suriah, Aleppo, dan sekarang menjadi kota terbesar keempat,” kata Serdar, melaporkan dari kota Kilis, Turki, di perbatasan dengan Suriah.
Pihak oposisi juga mengambil alih bandara militer kota tersebut. Ini merupakan salah satu bandara terbesar di Suriah yang telah digunakan oleh pasukan pemerintah untuk melancarkan serangan terhadap pemberontak.
“Hari ini, mereka berhasil menembus garis depan rezim dan memasuki kota dari bagian timur,” kata Serdar, seraya menambahkan bahwa sejumlah besar penduduk di Hama telah meninggalkan kota.
Pada Rabu lalu, kelompok oposisi yang dipimpin oleh HTS bergerak maju ke selatan dari wilayah yang mereka kuasai di Suriah barat laut. Oposisi merebut Aleppo selama akhir pekan sebelum mencapai bukit strategis di utara Hama pada Selasa dan bergerak maju ke sisi timur dan barat kota.