Rabu 04 Dec 2024 17:48 WIB

Ini Jumlah Uang yang Diperoleh Sunhaji Saat Jualan Es Teh di Pengajian Gus Miftah

Sunhaji mengaku ia dan Gus Miftah sudah tidak ada masalah, saling memaafkan.

Tangkapan layar Gus Miftah rangkul pedagang es Sonhaji
Foto: Tangkapan layar Akun Youtube Potret Magelang
Tangkapan layar Gus Miftah rangkul pedagang es Sonhaji

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Penceramah kondang yang juga Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah minta maaf dengan penjual es teh asal Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Sunhaji.

"Tadi pagi ke sini dan saya dan Gus Miftah maaf-memaafkan tidak ada masalah apapun, tadi pagi datang ke sini dan bertatap muka dengan saya sudah saling memaafkan antara saya dengan beliau," kata Sunhaji di Magelang, Rabu.

Baca Juga

Pada acara pengajian di Magelang, Rabu (20/11) malam, pedagang es teh tersebut diolok-olok dan video tersebut menjadi viral.

"Waktu ada kejadian saya tersinggung sebenarnya, tetapi saya lagi masuk ada suara kaya gitu, saya pikir tidak apa sudah terbiasa, yang bikin ini bukan ulah saya," kata Sunhaji.

Ia menyampaikan hikmah yang dapat diambil dapat rezeki dari mana-mana setelah kejadian itu. "Saya bersyukur, berterima kasih," katanya.

Sunhaji menyampaikan ke depan masih tetap berjualan entah itu mangkal atau bagaimana.

"Yang penting saya berusaha semaksimal mungkin, saya tetap kembali ke jualan lagi. Saya tetap ingin berkumpul dengan teman-teman yang telah berkumpul selama satu tahun ini," katanya.

Ia menyampaikan waktu pengajian itu laku tujuh gelas atau mendapat uang Rp 35.000, kemudian buat beli bensin Rp 15.000 dan sisanya buat uang saku anak.

"Dengan adanya tawaran umroh, belum ada jawaban, saya belum bisa menjawab, nanti saya tanyakan dulu ke kakak dan perangkat desa," kata Sunhaji.

Teguran Prabowo

Presiden Prabowo Subianto memberikan teguran kepada Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, atas pernyataannya kepada pedagang es teh bernama Sunhaji yang sempat viral di media sosial. Hal itu disampaikan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam pernyataannya kepada wartawan melalui video yang diterima di Jakarta, Rabu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement