Rabu 04 Dec 2024 16:23 WIB

Mengapa Stabilitas Suriah Penting dan Jangan Sampai Jatuh di Tangan Pemberontak?

Stabilitas Suriah sangat penting untuk Timur Tengah

   Pemandangan kota yang hancur, penuh dengan puing-puing yang berserakan akibat perang saudara di kota Homs, Suriah, Ahad (9/3).  (Reuters/Thaer Al Khalidiya)
Pemandangan kota yang hancur, penuh dengan puing-puing yang berserakan akibat perang saudara di kota Homs, Suriah, Ahad (9/3). (Reuters/Thaer Al Khalidiya)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Jika negara-negara di kawasan ini tidak berkontribusi dalam mengalahkan teroris di Suriah, ketidakamanan dan kekacauan akan menyebar seperti virus ke seluruh wilayah.

Ketika semua mata tertuju pada negosiasi gencatan senjata di Lebanon, sisa-sisa teroris yang tertindas di Suriah, dengan dukungan Tel Aviv, menyerang Aleppo.

Baca Juga

Anehnya, serangan teroris ini hampir tidak mendapat perlawanan dan menyebar ke daerah-daerah sekitarnya seperti Hama.

Tentu saja, dalam 24 jam terakhir, tentara Suriah dan sekutunya termasuk Iran, Rusia, dan kelompok-kelompok Perlawanan telah memberikan pukulan telak kepada para teroris Hay'at Tahrir al-Sham.

Pencapaian terbesar Perlawanan terhadap teroris dalam beberapa hari terakhir adalah tewasnya pemimpin kelompok teroris Hay'at Tahrir al-Sham, Abu Mohammad al-Julani, yang masih belum dapat dikonfirmasi.

Namun, banyak ahli mengkhawatirkan perkembangan yang terjadi saat ini di bagian utara dan barat laut Suriah, khawatir bahwa kenangan pahit perang saudara akan dihidupkan kembali dan beberapa infrastruktur yang tersisa di negara Arab ini akan menjadi korban dari terorisme Salafi-Takfiri yang membabi buta.

Artikel yang dikutip dari Mehrnews, Rabu (4/12/2024) berikut ini akan mengulas tentang perlunya menghadapi ancaman terorisme Salafi-Takfiri dan tugas masing-masing pilar Poros Perlawanan untuk menghadapi teroris Amerika.

Mengapa stabilitas Suriah penting bagi keamanan regional?

Tentara Nasional Suriah siap bertempur melawan teroris Tahrir al-Sham

Meskipun seluruh dunia menyaksikan terorisme negara rezim Zionis di Gaza dan Lebanon, para teroris yang berbasis di Suriah berusaha melemahkan salah satu pilar utama Poros Perlawanan dengan mempersenjatai Perlawanan di Libanon dan Ban Barat.

BACA JUGA: Siapa Hayat Tahrir Al-Sham di Balik Pemberontakan Suriah yang Kini Memanas Lagi?

Upaya para teroris untuk menguasai jalur komunikasi utama seperti jalan "T-5" atau upaya mengacaukan perbatasan Irak-Suriah mengindikasikan adanya koordinasi antara teroris Tahrir al-Sham dengan rezim Zionis Israel.

Sementara angkatan udara rezim Zionis Israel berusaha menghentikan transfer senjata ke front Lebanon dengan mengebom unit-unit penasihat, depot senjata, dan jalur komunikasi Perlawanan, para teroris dapat memainkan peran "infanteri" dan terlibat dalam bentrokan dengan pasukan Perlawanan.

photo
Korban perang Suriah terendah - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement