REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menggelar Pelatihan Penulisan Opini di Media Massa. Pelatihan digelar di Ruang Rapat Pusat Pembinaan Profesi Keuangan, Gedung Juanda II Lantai 20, Komplek Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin Raya Nomor 1, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).
Dwi, Direktur KSS sekaligus inisiator kegiatan pelatihan menulis di KNEKS berharap dari pelatihan menulis ini bisa mengambil pelajaran. "Dengan pengalaman dari teman-teman Republika, kita bisa mendapatkan ilmunya. Kami berharap dibimbing agar tulisan-tulisan bisa menembus redaksi," kata Dwi dalam sambutannya sebelum pelatihan digelar, Selasa.
Di kesempatan yang sama, Direktur Republika, Nur Hasan Murtiaji menuturkan, ketika membuat tulisan yang bagus, berarti sudah bisa berfikir logic. Selain itu menulis memiliki dua sisi, yakni sisi ruhiyah dan sisi rupiah.
"Kita mendapatkan pahala sepanjang masa ketika tulisan kita dibaca dan ada di banyak platform. Amal jariyah di situ, ilmu yang bermanfaat," kata Hasan dalam sambutannya.
Selain itu, menulis juga menyebarkan gagasan dan informasi kepada orang lain. Namun sayangnya, ada saja kendala yang didapatkan bagi penulis. "Ada orang yang pintar berbicara, tetapi ketika diminta menulis kesulitan. Di pelatihan ini, kita belajar bagaimana menulis seolah-olah berbicara, lancar menulis seperti berbicara," ucap Hasan.
Pelatihan ini akan mendapatkan kiat-kiat agar tulisan menembus meja redaksi. Seperti disampaikan Redaktur Pelaksana Republika, Subroto Kardjo saat memberikan materi pelatihan.
"Menulis itu ringan, sampaikan gagasan orisinil dengan cara yang sederhana," kata Subroto.
Keuntungan menulis di media massa adalah bisa menyampaikan gagasan, menambah wawasan, aktualisasi diri, dan menambah pendapatan. "Jangan salah teman-teman, banyak pengambil kebijakan, mengambil pertimbangan dari opini. Tulisan-tulisan dari narasumber menjadi dasar pertimbangan untuk menetapkan kebijakan," ucap dia.