Ahad 01 Dec 2024 15:13 WIB

Cerita Tetangga Selamatkan Ibu Pelaku Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

Nugroho mendapati Mitha dalam posisi tengkurap berlumuran darah.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Situasi TKP pembunuhan oleh remaja berinisial MAS di Perumahan Taman Bona Indah, Cilandak, Jakarta Selatan pada Ahad (1/12/2024).
Foto: Rizky Suryarandika/Republika
Situasi TKP pembunuhan oleh remaja berinisial MAS di Perumahan Taman Bona Indah, Cilandak, Jakarta Selatan pada Ahad (1/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Remaja berinisial MAS (14 Tahun) membunuh ayah dan neneknya menggunakan pisau dapur di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11/2024) dini hari. Dalam peristiwa tersebut, ibu pelaku bernama Mitha nyaris tewas dan kini menjalani perawatan.

Tetangga korban, Nugroho menceritakan detik-detik penyelamatan Mitha dari upaya pembunuhan oleh anaknya sendiri itu. Nugroho mengatakan dirinya datang sekitar pukul setengah dua pagi di TKP.

Baca Juga

Nugroho datang karena dihubungi oleh ketua petugas keamanan kompleks. Nugroho merupakan pengurus RW setempat dalam bidang keamanan.

"Saya datang setengah dua, dihubungi ketua danru, karena rumah saya dekat, saya datang beliau ada di sini," kata Nugroho kepada awak media, Ahad (1/12/2024).

Saat itu, Nugroho memilih fokus menyelamatkan Mitha. Sebab anggota keluarga MAS yang lain sudah meninggal.

"Yang di dalam rumah sudah meninggal dunia, saya fokus ke yang masih hidup," ujar Nugroho.

Nugroho mendapati Mitha dalam posisi tengkurap berlumuran darah. Nugroho langsung tancap gas membawa Mitha ke RS Fatmawati.

"Bu Mitha sedang tengkurap penuh darah," ujar Nugroho.

Saat ditemukan, Mitha masih dalam kondisi sadar. Nugroho tak ingat banyak soal percakapannya dengan Mitha karena kaget dengan kejadian tersebut.

"Saat itu sadar, bilang apa saya nggak ingat. (Mitha) nggak teriak sakit tapi bilang 'aduh gimana'," ujar Nugroho.

Mitha juga masih berbicara saat dibawa ke rumah sakit. Tapi Nugroho tak ingat karena dirinya tengah panik ketika itu.

"Saat itu lagi panik. Sempat bicara tapi nggak ingat apa," ujar Nugroho.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement