REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kembali menyelenggarakan konferensi internasional bergengsi, International Conference on Advanced Information Scientific Development (ICAISD) 2024. Bertajuk “AI for Investing the Sustainability Development of Human Living Digitally”, konferensi ini diselenggarakan pada 25-26 November 2024, baik secara daring maupun luring, di Aula Universitas BSI kampus Kramat 98.
ICAISD 2024 menghadirkan lebih dari 100 peserta dari berbagai penjuru dunia yang berfokus pada perkembangan terkini dalam kecerdasan buatan (AI) dan kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan di era digital. Para peneliti, akademisi, dan praktisi yang hadir berkesempatan untuk mendalami penerapan AI dalam meningkatkan kualitas hidup manusia dan memperkuat keberlanjutan di dunia digital. Dengan partisipasi internasional yang melibatkan 6 negara, yakni Indonesia, Uzbekistan, Irak, Bangladesh, Yordania, dan Filipina, ICAISD 2024 menjadi ajang diskusi yang mempertemukan beragam perspektif dan pengetahuan.
Selain sesi pemaparan makalah ilmiah, konferensi ini juga menghadirkan deretan keynote speakers ternama, antara lain Prof Dr James Cochran (University of Alabama, USA), Prof Dr Shi-Jinn Horng (National Taiwan University of Science and Technology, Taiwan), Prof Dr Vijay Anant Athavale (Walchand Institute of Technology, India), Prof Dr Herman Mawengkang (Universitas Sumatera Utara, Indonesia), dan Prof Dr Gerhard W Weber (Poznan University of Technology, Poland). Topik yang dibahas berfokus pada penerapan teknologi digital dan AI dalam menghadapi tantangan global, dari manajemen sumber daya alam hingga inovasi dalam sistem keuangan.
Salah satu momen menarik dalam konferensi ini terjadi saat Ricki, peserta dari Universitas BSI, bertanya kepada Prof Herman Mawengkang mengenai penerapan model distribusi air untuk jaringan yang lebih kompleks. Diskusi ini membuka peluang baru dalam inovasi pengelolaan sumber daya alam yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Tak kalah menarik, pertanyaan dari peserta lainnya, Rahayu peserta dari Universitas BSI yang berdiskusi dengan pihak pembicara mengenai implikasi etis penggunaan model stokastik dalam pengelolaan dana pensiun memicu diskusi mendalam tentang keseimbangan antara kemajuan teknologi dan tanggung jawab sosial. Hal ini menunjukkan antusiasme para peserta terhadap relevansi sosial dan ekonomi dari penerapan teknologi dalam dunia digital.
"ICAISD 2024 bukan hanya tentang berbagi pengetahuan, tetapi juga tentang membangun kolaborasi lintas negara dan disiplin ilmu yang dapat menciptakan solusi inovatif untuk dunia yang lebih berkelanjutan," ujar Prof Dr Herman Mawengkang, salah satu keynote speaker dari Indonesia.
Melalui konferensi ini, Universitas BSI terus memperkuat komitmennya untuk menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung kemajuan global. ICAISD 2024 membuktikan bahwa melalui kolaborasi dan diskusi yang konstruktif, kita dapat bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik melalui teknologi digital yang berkelanjutan.
kata kunci: