Kamis 28 Nov 2024 04:42 WIB

PDIP Terkejut, Ada Anomali di Pilkada 2024

Hasto menyebut hasil Pilkada di Banten mengejutkan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat ditemui di TPS 024, RT 01 RW 04, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (27/11/2024).
Foto: Rizky Suryarandika/Republika
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat ditemui di TPS 024, RT 01 RW 04, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (27/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengamati adanya anomali perolehan hasil Pilkada Serentak 2024 berdasarkan quick count. Hal tersebut dikatakan Hasto seusai menyaksikan hasil perhitungan sementara yang dilakukan di sejumlah provinsi, salah satunya Pilgub Banten.

"Alhamdulillah, pilkada dapat berjalan dengan baik, meskipun di beberapa wilayah terjadi anomali akibat pengerahan kekuasaan, termasuk adanya suatu kekuatan yang bergerak seperti partai padahal bukan partai politik," kata Hasto di kediaman Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Jalan Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (27/11).

Baca Juga

Hasto mencontohkan Pilkada di Banten yang dianggapnya mengejutkan. "Di Banten sangat mengejutkan. Pengamatan kami selama 2-3 hari terakhir memang terjadi berbagai pengadangan, berbagai pengepungan, termasuk yang membuat pasangan calon, Ibu Airin dan Kang Ade tidak leluasa bergerak," ucap Hasto.

Hasto mengatakan hasil Pilkada Banten sangat berbeda dari apa yang terlihat dari hasil survei sebelumnya. Hasil itu juga berbeda dengan apa yang terjadi dalam quick count. "Ini menunjukkan berbagai keanehan," lanjut Hasto.

Oleh karena itu, Hasto mengajak seluruh simpatisan di Banten untuk mengawal suara dengan sebaik-baiknya.

Selain itu, Hasto menyebut di Pilgub Jakarta pihaknya melihat dari hasil exit poll dan juga quick count yang dilakukan di internal Partai menunjukkan pasangan Pramono Anung Rano Karno unggul dan memenangkan satu putaran.

"Untuk itu seluruh sukarelawan, simpatisan anggota dan kader partai agar waspada, karena ada pihak-pihak tertentu yang mencoba memaksakan di Jakarta agar dua putaran," kata Hasto.

Sedangkan di beberapa wilayah sudah ada laporan seperti Bali, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat yang menunjukkan kemenangan. Adapun di NTT PDIP menang tipis.

"Beberapa wilayah seperti Kalteng, Riau itu juga berhasil dimenangkan. Di Papua Selatan, di beberapa wilayah Jogja hampir semua dimenangkan oleh PDI Perjuangan. Ini menunjukkan bahwa di wilayah-wilayah yang bukan target operasi itu praktis kami bisa menghadapi berbagai tekanan meskipun sumber daya logistik itu sangat terbatas," ujar Hasto.

Hasto menyampaikan berbagai pihak yang mencoba membantu PDIP itu dicoba dihambat oleh berbagai telepon dan intimidasi dari Partai Coklat.

"Jadi, kami terus mengawal pilkada ini dan di Sumatera Utara hasilnya juga sangat mengejutkan. Karena hari ini di Medan banjirnya luar biasa sebagai cermin kegagalan wali kota Medan, Saudara Bobby Nasution. Tetapi kemudian hasilnya sangat berbeda dengan apa yang kami tangkap sebagai gerakan untuk memilih pemimpin yang bebas dari masalah korupsi, bebas dari berbagai persoalan moral. Nah ini juga kami dalami apa yang terjadi di Sumatera Utara," ujar Hasto.

Di Sulawesi Tengah, Hasto menyebut PDIP berhasil memenangkan Pilkada dengan baik. Tapi Hasto tetap meminta kader dan simpatisan PDIP terus melakukan pemantauan.

"Kami meminta agar seluruh aparatur negara betul-betul netral karena MK telah mengambil suatu keputusan bahwa aparatur negara tidak netral bisa dikenakan tindak pidana," ujar Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement