Sabtu 16 Nov 2024 05:00 WIB

Calon Menhan AS Penggila Perang Salib, Setuju Penghancuran Al-Aqsa

Pete Hesgeth punya banyak tato simbol kelompok anti-Islam.

Pete Hegseth berjalan menuju lift untuk pertemuan dengan Presiden terpilih Donald Trump di Trump Tower di New York, 15 Desember 2016. (AP Photo/Evan Vucci
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Pete Hegseth berjalan menuju lift untuk pertemuan dengan Presiden terpilih Donald Trump di Trump Tower di New York, 15 Desember 2016. (AP Photo/Evan Vucci

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Kandidat menteri di kabinet presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump makin kontroversial. Setelah menunjuk menteri kesehatan yang antivaksinasi, ia juga memilih menteri pertahanan yang terobsesi dengan Perang Salib, perang yang dilancarkan gereja di Eropa terhadap umat Islam pada abad ke-11.

Saat ini, kandidat menhan AS yang diajukan Donald Trump adalah Pete Hegseth, seorang veteran Garda Nasional Minnesota dan komentator di stasiun televisi yang terkenal Islamofobik, Fox News. Hegseth dilaporkan memiliki banyak tato yang menunjukkan kecenderungan religius dan politiknya. 

Baca Juga

Koresponden ekstremisme domestik media AS NPR, Odette Yousef menyatakan salah satu yang paling kentara adalah simbol salib Yerusalem. Simbol itu berupa sebuah salib besar dengan empat salib kecil di tiap sudutnya.

“Ini adalah simbol agama Kristen, dan asal usulnya berasal dari Perang Salib,” ujar Odette Yousef dilansir NPR

Hegseth juga memiliki tato tulisan “Deus Vult,” bahasa Latin untuk “Tuhan menghendakinya,” di bisepnya. Ungkapan tersebut digunakan sebagai seruan untuk Perang Salib Pertama pada 1096. Ini juga merupakan kalimat penutup dari buku Hegseth tahun 2020 yang berjudul American Crusade alias “Perang Salib Amerika”.

“Dan itu adalah semacam seruan perang untuk merebut kembali Tanah Suci dan membantai umat Islam,” ujar Yousef.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement