REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerusuhan pecah buntut kecelakaan truk tanah yang melindas kaki anak kecil di Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten. Warga mengadang truk tambang yang hilir mudik melintas.
Wakapolres Metro Tangerang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang bahkan terluka dalam pengadangan dan perusakan truk tambang di Desa Salembaran Jaya, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis.
"Saat itu situasi sedang memanas. Wakapolres kita jadi korban lemparan anarkis dari warga saat itu," Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy, Kamis.
AKBP Yolanda Evalyn Sebayang mengalami luka robek pada bagian dahi akibat terkena lemparan masa pada saat melakukan pengamanan di lokasi kejadian perkara (TKP). "Wakapolres kepalanya bocor, dia udah di rumah sakit untuk pengobatan," katanya menambahkan.
Kerusuhan ini berawal dari kecelakaan yang menimpa pengendara sepeda motor berinisial SD (20) berboncengan dengan korban ANP (9). Saat itu truk yang dikemudikan oleh DWA melaju dari arah Kosambi menuju arah Teluknaga melintas di Raya Salembaran.
Saat di lokasi kejadian melintas sepeda motor yang dikendarai korban mendahului dari arah kiri sehingga tidak mempunyai jarak pandang yang bebas dan tidak tersedia ruang yang cukup.
SD lantas terjatuh ke arah kiri dan ANP terjatuh ke kanan masuk ke kolong truk hingga kaki kirinya terlindas ban depan sebelah kiri kendaraan tersebut.
Korban yang mengalami luka cukup serius di bagian kaki tersebut langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk mendapat perawatan medis.
Sopir DWA langsung diamankan ke Polres Metro Tangerang Kota guna pemeriksaan lebih lanjut. Kepolisian Resort Metro Tangerang Kota sudah melakukan upaya penanganan dengan mengamankan pengemudi dari sopir truk tambang itu. Sang sopir diketahui juga positif narkoba.
"Iya, untuk pengemudi sudah tersangka atas menabrak masyarakat di situ, kita langsung amankan dan cek urinnya," ujar Wiyoto.
Dia mengungkapkan, saat ini aparat Polri/TNI setempat sedang melaksanakan patroli guna mencegah terjadi aksi-aksi yang tidak bertanggung jawab.
Selain itu, petugas juga melakukan mediasi bersama warga setempat untuk memberikan keterangan dalam penanganan kasus yang selama ini dituntut oleh pihaknya.
'Untuk personel kita kerahkan satu kompi Dalmas dan Brimob satu pleton. Untuk saga serta memonitor perkembangan, kita upaya persuasif ke masyarakat," paparnya.
Diketahui, ratusan massa melakukan aksi penghadang dan merusak kendaraan truk tambang pembangunan proyek strategis nasional (PSN) di Pantai Indah Kosambi (PIK) 2.
Aksi itu, dilakukan atas terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menimpa salah satu anak dari warga setempat. Sehingga, belasan truk tambang yang melintas di jalan tersebut menjadi sasaran kemarahan warga. Kaca-kaca mobil dihancurkan, roda ban dikempiskan, bahkan satu unit truk dibakar hingga menjarah suku cadang dari kendaraan i