REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST— Kondisi pekerja migran Indonesia di luar negeri bervariasi tergantung pada negara tujuan, jenis pekerjaan, regulasi setempat, serta dukungan yang tersedia.
Pekerja migran Indonesia (PMI) berjumlah jutaan dan tersebar di berbagai negara seperti Malaysia, Arab Saudi, Hong Kong, Taiwan, Singapura, dan Korea Selatan. Mayoritas PMI bekerja di sektor-sektor seperti rumah tangga, manufaktur, konstruksi, perawatan lansia, dan perhotelan.
Perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri adalah prioritas pemerintah Indonesia dan dijalankan melalui berbagai kebijakan dan mekanisme, termasuk regulasi dalam negeri, perjanjian bilateral dengan negara tujuan, serta dukungan dari KBRI/KJRI di luar negeri.
Undang-Undang No. 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia: UU ini memberikan dasar hukum perlindungan PMI dan memastikan hak-hak PMI dilindungi, mulai dari pra-penempatan hingga kepulangan.
Beberapa hal yang diatur adalah hak atas upah yang layak, perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja, serta jaminan akses terhadap bantuan hukum.
Menyikapi hal ini Kedutaan besar Republik Indonesia untuk Hongaria melaunching buku panduan pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hongaria 2024. Peluncuran buku panduan ini dilaksanakan di Courtyard Budapest City Center.
Acara ini dihadiri oleh Perwakilan perusahaan-perusahaan di Hongaria yang memperkerjakan warga negera Indonesia dan perwakilan dari PPI Dunia.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Hongaria, AH Dimas Wahab, menyampaikan bahwa buku panduan ini dirancang untuk memberikan informasi yang komprehensif dan praktis bagi pekerja migran Indonesia.
“Dengan kehadiran buku ini sebagai upaya untuk membantu pekerja migran Indonesia apabila suatu saat mengalami masalah atau kendala dalam aktivitas pekerjaan mereka,” kata dia.
Menurut Ketua Tim penyusun buku, Sherly Ponti Windarfi, buku panduan ini sebagai bentuk upaya Kementerian Luar Negeri dalam hal ini Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) di Budapest merangkum berbagai informasi praktis dan memberikan referensi yang bermanfaat bagi pekerja Migran yang akan dan sedang bekerja di Hongaria.
Sherly yang juga sebagai First Secretary, Protocol and Consular Affairs berharap bahwa buku ini dapat membantu mencegah eksploitasi terhadap pekerja migran, dan memastikan mereka bekerja dalam kondisi yang aman dan adil.
Hadir dalam launching buku ini Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) se-Dunia 2024/2025 Marhadi. Menurut Marhadi, PPI Dunia turut berperan aktif dalam mendukung dan memperjuangkan perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri.
Dia mengatakan, meski organisasi ini fokus utama pada pelajar, kepedulian terhadap nasib PMI juga menjadi salah satu perhatian PPI Dunia, terutama karena banyak mahasiswa Indonesia yang menyaksikan langsung kondisi PMI di berbagai negara.
Marhadi menyebut, PPI Dunia sering menyuarakan perlunya perlindungan yang lebih ketat dan kebijakan yang lebih berpihak pada PMI melalui berbagai kegiatan seperti diskusi publik, seminar, dan konferensi.
“Mereka berupaya menyuarakan perlindungan PMI kepada pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya,” tutur dia, dalam keterangannya, Kamis (7/11/2024).
Selain itu PPI Dunia menggunakan platform sosial media dan acara-acara resmi untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai tantangan yang dihadapi PMI di luar negeri. Dukungan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar turut memperhatikan isu ini.
Marhadi menjelaskan, di banyak negara, PPI Dunia dan PPI lokal (PPI di negara-negara tertentu) bekerja sama dengan KBRI/KJRI untuk membantu meningkatkan kesadaran PMI terhadap hak-hak mereka dan memberikan informasi terkait saluran bantuan yang tersedia.
“Kolaborasi ini memungkinkan PMI untuk lebih mudah mengakses informasi dan dukungan jika mengalami masalah,” kata dia.
Di beberapa negara, kata Marhadi, PPI Dunia bekerja sama dengan organisasi internasional atau LSM yang fokus pada hak asasi manusia atau perlindungan pekerja migran.
BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan
“Kerja sama ini memperluas akses terhadap bantuan hukum dan advokasi yang dibutuhkan PMI, terutama jika terjadi kasus kekerasan atau pelanggaran hak,” ujar dia.
Dia menambahkan, PPI dunia sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Kedutaan besar Republik Indonesia untuk Hongaria atas launching buku panduan ini.
Harapan kedepannya tentu pekerja migran Indonesia mampu memaksimalkan informasi-informasi yang ada dibuku panduan ini, khususnya bagi pekerja migran yang baru tiba untuk mencari nafkah di luar negeri.