Jumat 01 Nov 2024 11:01 WIB

Aksi Menjijikkan Tentara Israel Pakai Baju Dalam Wanita Gaza dan Lebanon, Apa Maksudnya?

Tentara Israel melakukan perang psikis dengan memaki baju dalam

Tentara Israel kenakan baju wanita
Foto: Dok Istimewa
Tentara Israel kenakan baju wanita

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Media sosial dipenuhi dengan gambar-gambar tentara Israel yang mendokumentasikan pelanggaran-pelanggaran yang mereka lakukan, baik di Gaza maupun di Lebanon selatan.

Jika di masa lalu, gambar-gambar kejahatan tentara muncul dalam bentuk bocoran, seperti dalam kasus penjara Abu Ghraib di Irak, perang Israel bersifat terbuka dengan segala detailnya. Mereka melakukan tindakan mereka, mendokumentasikannya, dan kemudian membanggakannya.

Baca Juga

Mungkin hal yang paling aneh yang dilakukan oleh para tentara IDF adalah kebanggaan mereka mengenakan pakaian wanita di Gaza dan Lebanon.

Foto-foto dan video menunjukkan tentara Israel dengan bangga memasuki rumah-rumah keluarga Palestina atau Lebanon setelah membunuh atau mengungsikan keluarga mereka, di mana para tentara menggeledah lemari dan mengenakan pakaian para ibu rumah tangga, dan kadang-kadang bahkan pakaian anak-anak.

Pertanyaan yang paling penting: Mengapa tentara melakukan hal ini? Apakah ini merupakan fenomena individual?

Atau apakah ini merupakan bagian dari struktur doktrin tentara yang mengklaim dirinya sebagai yang paling bermoral di dunia? Apa yang dikatakan oleh hukum internasional dan hukum humaniter mengenai praktik-praktik semacam itu?

Menganalisis gambar-gambar ini di rumah-rumah yang telah dibobol selama konflik bersenjata mengungkapkan dimensi psikologis dan sosial yang kompleks, yang menunjukkan pendekatan agresif yang melibatkan ejekan dan penghinaan.

Perilaku ini memiliki konotasi yang dalam terkait dengan konsep kekuasaan dan kontrol, karena tentara pendudukan bertujuan untuk mempermalukan masyarakat yang mengungsi dan diduduki serta merampas simbol-simbol budaya dan martabat mereka, dalam mekanisme psikologis yang bertujuan untuk menghancurkan moral para korban.

Apa yang dikatakan foto-foto tersebut?

Menganalisis foto-foto ini dari perspektif psikologis dan sosial mengungkapkan beberapa dimensi yang berkaitan dengan perilaku tentara Israel dalam situasi pendudukan dan agresi, serta dampak kekuasaan dan konflik terhadap perilaku manusia. Pandangan yang lebih dalam terhadap konotasi gambar-gambar ini mengungkapkan beberapa hal:

Pertama, ekspresi kekuasaan dan kontrol. Mengenakan pakaian wanita di rumah-rumah yang digerebek bisa jadi merupakan ekspresi kekuasaan dan kontrol yang ironis, yang dimaksudkan untuk mengirimkan pesan kepada para pengungsi bahwa mereka telah menjadi objek cemoohan, dan bahwa privasi serta harta benda mereka telah dirampas tanpa rasa hormat.

Perilaku ini mencerminkan semacam arogansi budaya dan upaya untuk merendahkan martabat pemilik asli tempat tersebut.

BACA JUGA: 9 Berita Gembira untuk Mereka yang Rajin Sholat Subuh Berjamaah

Kedua, penghinaan dan dehumanisasi korban. Dalam konflik semacam itu, beberapa tentara mungkin menggunakan perilaku yang bertujuan untuk mempermalukan dan merendahkan korban, sebagai bagian dari perang psikologis.

Memakaikan pakaian perempuan kepada korban adalah upaya untuk menunjukkan superioritas militer dengan mempermalukan aspek moral dan budaya korban, sehingga orang yang mengungsi merasa bahwa pakaian dan privasi mereka tidak lagi aman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement