Jumat 01 Nov 2024 10:22 WIB

Ketua Komisi 7 DPR Apresiasi Arahan Prabowo Selamatkan Sritex

Komisi 7 DPR akan kunjungi Sritex.

Buruh berjalan keluar dari pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang menyatakan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex dinyatakan pailit, hal tersebut tercantum dalam putusan dengan nomor perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Semarang.
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Buruh berjalan keluar dari pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang menyatakan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex dinyatakan pailit, hal tersebut tercantum dalam putusan dengan nomor perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Komisi 7 DPR RI dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay, mengapresiasi arahan Presiden Prabowo Subianto, untuk menyelamatkan PT. Sritex. Menurutnya, Sritex adalah industri textile padat karya.mampu merekrut dan mempekerjakan banyak tenaga kerja.

"Dari informasi yang ada, Sritex saat ini mempekerjakan lebih dari 50.000 tenaga kerja. Kalau Sritex tidak diselamatkan, dipastikan akan ada dampak ekonomi di tengah masyarakat,” kata Saleh dalam pesan tertulisnya kepada Republika, Jumat (1/11/2024).

Untuk melahirkan industri besar seperti Sritex, menurut Saleh, bukanlah hal mudah. Dibutuhkan modal besar, jaringan, pengalaman, dan SDM yang kuat. Karena itu, Presiden Prabowo perlu didukung oleh semua pihak untuk menyelamatkan Sritex.

Dijelaskannya, karena ini adalah urusan bisnis, tentu ada keterkaitan dengan banyak pihak. “Secara perlahan itu yang perlu diselesaikan. Sementara itu, perusahaan diharapkan tetap beroperasi. Pemerintah harus memberikan kelonggaran sehingga mereka tetap produktif dan para pekerjanya tidak dirumahkan,” kata mantan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah.. 

Saleh meminta agar semua pihak mampu menahan diri untuk tidak saling menyalahkan. Apalagi menuduh satu pihak atau satu aturan tertentu yang menyebabkan Sritex pailit. Menurutnya, sebagai perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, tentu Sritex tidak mudah untuk dipailitkan. Pasti banyak faktor dan juga telah melintasi waktu yang cukup lama untuk menahan agar tidak pailit. 

"Yang perlu dicari adalah dukungan dan solusi dari seluruh pihak. Jangan saling menyalahkan. Hindari narasi yang membuat pihak lain tersinggung,” ungkapnya.

Dalam rangka upaya penyelamatan Sritex ini, kata Saleh, Komisi 7 DPR RI akan melaksanakan kunjungan spesifik langsung ke sana. Anggota komisi 7 diharapkan dapat melihat, mendengar, dan menerima masukan langsung dari para pekerja dan pihak perusahaan. 

"Selain itu, komisi 7 DPR RI juga akan menggelar rapat dengan pihak pemerintah, pihak perusahaan, dan pihak terkait. Ini adalah bagian dari upaya untuk menyelamatkan Sritex. DPR RI tentu akan mengawal agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik,” kata Saleh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement