REPUBLIKA.CO.ID, VALENCIA -- Banjir parah melandar kawasan Valencia, Spanyol mengakibatkan 51 orang meninggal dunia seperti dilaporkan Anadolu mengutip pejabat pemerintahan Spanyol, Rabu (30/10/2024). Banjir disebabkan badai parah yang terjadi dalam satu abad terakhir, menurut Badan Metereologi Spanyol.
Badai mulai terjadi pada Selasa (29/10/2024), ditandai dengan turunnya hujan deras selama berjan-jam, mengakibatkan meluapnya sungai-sungai dengan cepat. Jalanan di kota-kota kebanjiran memicu otoritas setempat memotong layanan kereta api di Valencia, membatalkan penerbangan, dan akhirnya meminta warga untuk tetap tinggal di rumah mereka pada Selasa malam.
Namun demikian, saat pemerintah mengirim peringatan darurat dengan meminta warga untuk tetap di dalam rumah atau mencari perlindungan ke tempat yang lebih tinggi, kerusakan sudah terjadi di beberapa lokasi. Saat banjir melanda kota, jalanan, dan permukiman, ratusan warga terjebak di dalam rumah-rumah, kendaraan, mal atau area industri; beberapa dari warga bahkan dilaporkan memanjat pohon.
Sebagian warga yang putus asa menggunakan media sosial untuk meminta bantuan dan penyelamatan setelah saluran pengaduan darurat tak berfungsi akibat dari kombinasi gedung-gedung yang kebanjiran dan banyaknya panggilan telepon yang masuk.
Harian Spanyol, El Pais melaporkan, bahwa ratusan orang masih menunggu pertolongan pada Rabu pagi. "Kami tidak bisa menjangkau korban yang paling membutuhkan pertolongan," kata kepala pemadam kebakaran di provinsi Valencia, Jose Miguel Basset kepada RTVE.
"Dan kami belum bisa mengakses tempat-tempat yang membutuhkan penyelamatan," kata Basset, menambahkan.
Pemerintah Valencia telah membuka nomor telepon khusus untuk saluran pelaporan orang hilang. Warga masih disarankan untuk menghindari jalan-jalan besar, dan banyak sekolah di wilayah otonomi masih ditutup. Sementara, badai masih dilaporkan terjadi di Peninsula Iberian, dengan sebagian besar dari daerah timur laut dan barat daya Spanyol dalam prakiraan cuaca hujan lebat.