REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Calon wali kota (cawalkot) Bogor nomor urut 02, Atang Trisnanto mengajak universitas dan sekolah tinggi di Kota Hujan bersatu merumuskan ikonik digitalisasi. Inisiatif tersebut untuk memberikan warna daerah untuk mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang telah membentuk Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkodigi) RI dengan menteri pertamanya adalah Meutya Hafid.
Dengan hadirnya kementerian baru yang mengurusi masalah digital, Atang ingin Kota Bogor tidak ketinggalan. Dia ingin Kota Bogor ke depannya menerapkan smart system pada era digital seperti sekarang.
"Secara bentuk, Bogor punya Rubo (maskot) tinggal dipikirkan apa ada ikon baru juga. Secara sistem digital sudah ikonik di masyarakat? Sepertinya belum. Kita sudah tidak mungkin berlari tanpa adaptif terhadap digitalisasi, tidak mungkin beres tanpa integrasi, tidak mungkin happy tanpa membentuk identitas kuat," ujar Atang di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/10/2024).
Menurut Atang, Bogor sesungguhnya tidak kekurangan pemuda revolusioner, inovatif, adaptif dan kolaboratif. Bogor mempunyai sejumlah kampus berstandar internasional, seperti IPB dan kampus swasta yang sedang berkembang.
Hanya saja, kata dia, selama ini belum ada yang merangkul para intelektual muda, programmer, desain grafis, hingga hacker. Padahal, para pegiat media sosial hingga gamers menjadikan era digital untuk membangun daerah dengan cara bersatu membangun karya digital yang ikonik dan dikenang selamanya.
Atang berpendapat hanya anak muda Bogor yang bisa menyelesaikan masalah digitalisasi yang mudah digunakan dan menarik untuk digunakan masyarakat. "Pelayanan digital Kota Bogor sudah cukup banyak, baik di bidang kesehatan maupun perizinan. Layanan sudah user friendly dan terintegrasi dan dijamin aman? Belum tentu," ujar mantan ketua DPRD Kota Bogor itu.
Sigapnya Presiden Prabowo membentuk Kementerian komunikasi dan Digital diharapkan dapat mengantisipasi serangan siber dalam bentuk ransomware yang pernah terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara 2 Juni 2024 lalu. Serangan itu menyebabkan lumpuhnya server sejumlah lembaga dan kementerian, termasuk Ditjen Imigrasi.
"Pasangan Atang-Annida, jika terpilih akan membuka selebar-lebarnya kajian digital bersama universitas, komunitas, hingga menghasilkan layanan digital kota yang betul-betul ikonik," kata Atang.