Selasa 22 Oct 2024 20:13 WIB

Pertahanan Israel Jebol, Kediaman Netanyahu Diserang Drone

Juru bicara Israel sebut Iran hendak membunuh Netanyahu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Foto: AP Photo/Pamela Smith
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel telah mengonfirmasi pada Selasa (22/10/2024) bahwa kediaman pribadi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diserang oleh pesawat nirawak. Serangan itu dilancarkan pada Sabtu (19/10/2024) untuk membunuh Netanyahu.

Menurut laporan, media Israel, langkah-langkah keamanan di sekitar para pemimpin dan pejabat senior Israel ditingkatkan sejak serangan itu.

Baca Juga

"Iran mencoba membunuh perdana menteri Israel dan tidak akan lepas dari tanggung jawab," kata juru bicara pemerintah dilansir dari laman Ynet. 

Serangan drone menjadi salah satu andalan dari kelompok Hizbullah. Berulangkali drone berhasil menembus masuk hingga jantung ke kota Tel Aviv menghindari Iron Dome.

Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat nirawak baru-baru ini terhadap rumah Netanyahu di kota Caesarea, Israel.

“Perlawanan Islam mengklaim bertanggung jawab atas operasi Caesarea dan menargetkan rumah Netanyahu,” kata kepala kantor media Hizbullah, Mohammad Afif.

Afif juga mengatakan tidak akan ada negosiasi selama pertempuran dengan Israel masih berlangsung.

Sementara itu, Israel hingga kini terus melancarkan serangan membabi buta ke Lebanon Selatan dan Gaza Utara. Pasukan Zionis mengancam penduduk di suatu daerah di Ghobeiry di Beirut selatan untuk mengungsi sebelum operasi militer terhadap fasilitas-fasilitas yang diduga milik Hizbullah di daerah tersebut.

"Demi keselamatan Anda dan keluarga Anda, Anda harus segera mengevakuasi bangunan-bangunan ini dan bangunan-bangunan di sekitarnya dan pindah setidaknya sejauh 500 meter," tulis juru bicara militer berbahasa Arab Avichay Adraee di X bersama peta yang menunjukkan dua bangunan tertentu yang akan menjadi sasaran.

Tentara Israel telah berulang kali mengeluarkan perintah serupa di Lebanon, memaksa penduduk keluar dari rumah mereka sebelum menyerang daerah permukiman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement