Sabtu 19 Oct 2024 17:13 WIB

Kalah Banding Laporan Pendapatan Keuangan di CAS, Barcelona Didenda Rp 8,4 Miliar

Barcelona memasukkan kesepakatan hak siar masa depan ke dalam pemasukan sekarang.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Barcelona FC
Foto: fcbarcelonawallpapers.net
Barcelona FC

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barcelona harus membayar denda sebesar 500 ribu euro atau sekira Rp 8,4 miliar setelah kalah dalam banding lainnya atas putusan UEFA, yang menuduh klub Spanyol itu "sengaja dan sadar" salah melaporkan pendapatan dalam upaya untuk mematuhi aturan keuangan sepak bola Eropa.

Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) di Lausanne menolak banding Barcelona dan dalam putusan yang diterbitkan pada Jumat (18/10/2024), menjatuhkan sanksi sebesar 500 ribu euro yang masuk kategori denda ringan.

Baca Juga

Kasus ini bermula dari cara Barcelona menangani pelaporan keuangannya atas kesepakatan yang diperolehnya untuk menjual sebagian hak siarnya selama 25 tahun ke depan. Menurut UEFA, ini jelas tidak akurat dan tidak sesuai dengan aturannya yang bertujuan untuk memastikan pengeluaran yang bertanggung jawab di antara klub-klub sepak bola di Eropa.

Secara total, Barcelona mengamankan kesepakatan senilai 667,5 juta euro atau sekira Rp 11,22 triliun pada tahun 2022 untuk menjual 25 persen dari pendapatan siaran masa depannya dari Liga Spanyol selama 25 tahun ke depan.

UEFA mengatakan bahwa mereka kemudian dengan sengaja salah melaporkan salah satu transaksi tersebut dalam laporan keuangan mereka dan melebih-lebihkan hasil titik impas mereka sebesar 267 juta euro atau sekira Rp 4,49 triliun.

UEFA mengatakan Barcelona secara sengaja dan sadar menyampaikan informasi yang salah dan bahwa perilaku klub tersebut harus dikecam dengan tegas.

Badan pengatur sepak bola Eropa tersebut memiliki peraturan yang dimaksudkan untuk memastikan stabilitas keuangan klub. Peraturan tersebut hanya mengizinkan klub untuk mengalami kerugian tertentu selama periode tiga tahun.

Penjualan aset tidak berwujud seperti pendapatan hak siar pada masa mendatang tidak boleh dimasukkan dalam perhitungan titik impas tersebut dan Barcelona didenda 500 ribu euro tahun lalu karena melaporkan laba yang tidak relevan.

Setelah kalah dalam banding di UEFA, Barcelona mengajukan banding ke CAS dan juga berpendapat bahwa ukuran denda tersebut tidak proporsional.

Namun, CAS menegakkan sanksi tersebut karena denda yang lebih kecil "kemungkinan besar tidak akan menjadi pencegah yang cukup kuat untuk mencegah klub besar seperti FC Barcelona dari sengaja salah melaporkan pendapatan dengan dampak besar pada hasil impasnya."

Barcelona telah menghadapi kekacauan finansial dalam beberapa tahun terakhir dan terpaksa harus membiarkan bintang klub Lionel Messi meninggalkan klub pada 2021. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement