Jumat 11 Oct 2024 22:57 WIB

Pejabat Senior Hizbullah Lolos dari Upaya Pembunuhan Oleh Israel

Israel terus lakukan serangan intensif ke Lebanon

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Petugas memeriksa sisa-sisa mobil yang terbakar akibat serangan Israel di kota pelabuhan selatan Sidon, Senin (26/8/2024). Israel dan Hizbullah kembali saling melancarkan serangan,Kali ini, Israel menyerang desa Tair Harfa di perbatasan Lebanon dan wilayah kota pesisir Sidon. Serangan Israel itu mengenai sebuah mobil. Namun, belum jelas tentang adanya korban jiwa dalam serangan tersebut.
Foto: AP Photo/Mohammed Zaatari
Petugas memeriksa sisa-sisa mobil yang terbakar akibat serangan Israel di kota pelabuhan selatan Sidon, Senin (26/8/2024). Israel dan Hizbullah kembali saling melancarkan serangan,Kali ini, Israel menyerang desa Tair Harfa di perbatasan Lebanon dan wilayah kota pesisir Sidon. Serangan Israel itu mengenai sebuah mobil. Namun, belum jelas tentang adanya korban jiwa dalam serangan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT— Seorang pejabat senior Hizbullah berhasil lolos dari upaya pembunuhan oleh Israel pada Kamis (10/10/2024) di Beirut, tiga sumber keamanan menginformasikannya.

Sementara serangan Israel di sana membunuh 22 orang dan PBB mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaiannya di Lebanon selatan dalam keadaan yang semakin berbahaya.

Baca Juga

Wafiq Safa, yang mengepalai tunit penghubung dan koordinasi Hizbullah yang bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan badan-badan keamanan Lebanon, menjadi sasaran serangan Israel pada Kamis malam namun selamat, kata sumber-sumber keamanan tersebut.

Sebelumnya pada Kamis, sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa serangan udara Israel di pusat kota Beirut menargetkan setidaknya satu pejabat senior Hizbullah yang didukung Iran, dikutip dari laman Asia One, Jumat (11/10/2024).

Serangan Israel menghantam sebuah kawasan pemukiman padat penduduk yang terdiri dari gedung-gedung apartemen dan toko-toko kecil di jantung kota Beirut.

Israel sebelumnya belum pernah menyerang daerah tersebut, yang terletak di pinggiran selatan Beirut di mana markas Hizbullah telah berulang kali dibom oleh Israel.

Israel tidak mengeluarkan peringatan evakuasi menjelang serangan pada Kamis kemarin, yang merupakan serangan paling mematikan di pusat kota Beirut sejak awal permusuhan.

Jumlah korban meningkat dengan cepat, dan menjelang tengah malam, Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan 22 orang terbunuh dan 117 lainnya luka-luka.

Di antara korban wafat terdapat satu keluarga yang terdiri dari delapan orang, termasuk tiga orang anak, yang mengungsi dari wilayah selatan, menurut sumber keamanan.

Saksi mata Reuters mengatakan setidaknya satu serangan menghantam dekat sebuah pom bensin dan kepulan asap tebal terlihat. Api besar berkobar di latar belakang ketika para petugas penyelamat mencari korban yang selamat di reruntuhan, menurut video yang disiarkan oleh televisi al-Manar milik Hizbullah. Tidak ada komentar langsung dari pihak Israel atas insiden tersebut.

Setelah Israel membunuh sejumlah pejabat tinggi Hizbullah dalam beberapa pekan terakhir, termasuk pemimpin tertinggi Hassan Nasrallah, Safa termasuk di antara beberapa tokoh senior yang masih hidup ketika para petinggi kelompok itu berjuang untuk menata ulang.

Upaya untuk membunuh Safa, yang perannya menggabungkan urusan keamanan dan politik, menandai perluasan target Israel di antara para pejabat Hizbullah, yang sebelumnya terfokus pada para komandan militer dan pemimpin tertinggi kelompok itu.

Safa, yang menurut laporan media Timur Tengah lahir pada 1960, mengawasi negosiasi yang menghasilkan kesepakatan pada 2008 di mana Hizbullah menukarkan mayat-mayat tentara Israel yang ditangkap pada 2006 dengan para tahanan Lebanon di Israel. Insiden tahun 2006 tersebut memicu perang selama 34 hari dengan Israel.

Reuters juga melaporkan bahwa pada 2021, Safa memperingatkan hakim yang menyelidiki ledakan pelabuhan Beirut pada tahun 2020, yang berusaha menanyai beberapa politisi yang bersekutu dengan Hizbullah, bahwa Hizbullah akan mengeluarkannya dari penyelidikan.

BACA JUGA: Pernah Menang Lawan Israel, Benarkah Rasulullah SAW Sabdakan Militer Mesir Paling Kuat?

Militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi baru pada Kamis malam untuk daerah pinggiran selatan Beirut, termasuk gedung-gedung tertentu. Sebelumnya pada hari yang sama, Israel memperingatkan warga sipil Lebanon untuk tidak kembali ke rumah-rumah mereka di bagian selatan untuk menghindari bahaya dari pertempuran.

Hizbullah dan Israel...

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement