Ahad 29 Sep 2024 12:34 WIB

ABC News: Pasukan Israel Siap-Siap Serang Lebanon Lewat Jalur Darat

Hassan Nasrallah syahid dalam serangan udara Israel di pinggiran Beirut.

Asap mengepul akibat serangan udara Israel di desa-desa di distrik Nabatiyeh, terlihat dari kota selatan Marjayoun, Lebanon, Senin, 23 September 2024.
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Asap mengepul akibat serangan udara Israel di desa-desa di distrik Nabatiyeh, terlihat dari kota selatan Marjayoun, Lebanon, Senin, 23 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Stasiun penyiaran dari Amerika Serikat, ABC News mengeklaim dengan mengutip para pejabat pemerintahan AS bahwa operasi darat skala kecil Israel di Lebanon mungkin sudah dimulai. Operasi skala kecil atau "gerakan perbatasan" di Lebanon bertujuan menghancurkan posisi gerakan Hizbullah Lebanon tepat di perbatasan telah dimulai atau akan segera dimulai, kata kanal tersebut.

Para pejabat mengatakan kepada saluran tersebut bahwa tampaknya Israel belum membuat keputusan akhir mengenai operasi darat tersebut. Namun, para pejabat tersebut juga menambahkan bahwa pihak rezim Zionis itu sepertinya sudah sangat bersiap untuk melakukannya.

Baca Juga

Menurut para pejabat tersebut, skala operasi darat oleh Israel ke Lebanon itu jika dimulai akan terbatas. Tujuan utama Israel, menurut mereka, adalah kembalinya para warga di Israel utara ke rumah mereka.

Namun, untuk mencapai tujuan ini, mereka berpendapat bahwa menghabisi Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah bukanlah langkah yang memadai untuk mewujudkannya.

Sebelumnya, militer Israel mengeklaim telah 'menghabisi' pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah selama operasi yang menargetkan pusat komando Hizbullah yang berlokasi di bawah bangunan tempat tinggal di pinggiran selatan Beirut.

Sejak Senin, tentara Israel telah melancarkan serangan "dengan jangkauan paling intens dan luas" ke Lebanon sejak konfrontasi dengan Hizbullah dimulai sekitar setahun yang lalu.

Sebagai tanggapan, Hizbullah telah menembakkan ratusan roket ke lokasi militer Israel, permukiman, dan bahkan markas Mossad di Tel Aviv, dengan penutupan informasi ketat mengenai korban dan kerusakan di pihak Israel, menurut para pengamat.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

Masyarakat internasional telah memperingatkan mengenai serangan ke Lebanon yang memicu kekhawatiran bahwa konflik Gaza dapat berubah menjadi perang kawasan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement