REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Gerakan Hizbullah di Lebanon, Jumat (27/9/2024), mengonfirmasi bahwa komandan angkatan udaranya, Muhammad Srour, gugur akibat serangan udara Israel di Beirut baru-baru ini. Israel telah menggempur Lebanon sejak Senin (23/9/2024) pagi dalam serangan yang telah menewaskan sedikitnya 677 korban dan melukai lebih dari 2.500 orang, menurut angka yang dirilis Kementerian Kesehatan.
"Perlawanan Islam mengumumkan kematian Komandan Muhammad Hussein Srour (Hajj Abu Saleh)," demikian bunyi pernyataan yang dirilis Hizbullah.
Pusat Darurat Lebanon kemudian melaporkan bahwa dua orang tewas dan lima lainnya terluka dalam serangan tersebut. Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Kamis (26/9/2024), juga mengonfirmasi terbunuhnya komandan unit udara Hizbullah di Beirut.
Srour bergabung dengan Hizbullah pada 1986 saat berusia 13 tahun. Seiring waktu, ia memegang posisi kepemimpinan dalam perlawanan hingga mencapai tingkat komando tertinggi. Ia terlibat dalam berbagai operasi militer melawan Israel dan merupakan salah satu komandan penting dalam pertempuran melawan kelompok-kelompok teroris di perbatasan Suriah-Lebanon.