REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahmad Davi disebut sebagai sosok anak rumahan meski tak sekolah. Keluarga Davi menyebut remaja berusia 16 tahun itu sering menghabiskan waktu di rumah. Hal ini disampaikan oleh Kakak dari Davi yaitu Yanti.
Yanti dan anggota keluarga Davi yang lain masih bertahan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk menemukan kabar David. Yanti menduga adiknya merupakan salah satu jenazah yang kemarin ditemukan di Sungai Bekasi.
Yanti membantah adiknya ikut tawuran, melainkan hanya diajak makan-makan oleh teman-temannya. Yanti menyebut adiknya hanya bergaul dengan anak-anak seumurannya di rumah.
"Dia mah orang rumahan, kan dia nggak sekolah. Jadi kalau orang sekolah dia tidur di rumah main HP," kata Yanti saat ditemui di RS Polri, Senin (23/9/2024).
Yanti menyebut dari kesaksian R, teman Davi, kejadian awalnya ketika mereka ketakutan saat mendengar suara tembakan dari polisi.
R mengaku tembakan itu mungkin hanya untuk menakut-nakuti, tapi menyebabkan kepanikan di antara mereka. Alhasil, Davi dan beberapa temannya melompat ke kali untuk menghindar. R berhasil selamat karena dia bisa berenang.
"Ada tembakan sekali gitu. Ya maksudnya mungkin nakut-nakutin gitu. Jadi merekatuh pada takut lompatnya ke Kali," ujar Yanti menirukan kesaksian R.
Yanti menyebut Davi sebenarnya dapat berenang. Tapi Yanti menduga adiknya terjerat lumpur di sungai. Apalagi R melihat David berusaha bertahan.
Sayang R tidak mampu menolongnya karena jarak yang cukup jauh. R sempat melihat Davi tenggelam, tetapi karena situasi panik, dia tidak dapat memberikan bantuan.